"Saat ini, banyak orang yang sembrono dan pemarah, dan itu menelan korban jiwa," kata seorang juru bicara polisi seperti dikutip dari Gulf News.
“Sayangnya, ini terjadi setiap Ramadan karena orang-orang mulai ngebut lebih dari biasanya dan terkadang tidak berkonsentrasi saat mengemudi."
"Pengendara harus berhati-hati pada saat ini, seperti yang seharusnya selalu dilakukan. Mereka tidak boleh terburu-buru. Sebaliknya, mereka harus meninggalkan tempat kerja mereka sedikit lebih awal sehingga mereka sampai di rumah saat berbuka puasa."
"Dan jika mereka mengemudi dengan bijaksana dan datang terlambat, ini jauh lebih baik daripada mati dalam perjalanan pulang."
Banyak dari kecelakaan yang dilaporkan adalah kecil, tetapi diperkirakan tiga kecelakaan per hari serius atau fatal, kata seorang sumber dari Rumah Sakit Al Qasimi.
Pada tahun 2004, masalah kecelakaan lalu lintas pada bulan puasa mencuat ketika tiga generasi dari keluarga nasional UEA yang sama meninggal dalam kecelakaan di Jalan Al Mailaha. Mereka adalah seorang wanita berusia 32 tahun, putrinya yang berusia empat tahun, dan ibunya yang berusia 52 tahun.
Di Indonesia, seperti dikutip dari Jakarta Globe, kecelakaan lalu lintas selama bulan puasa tercatat tinggi terutama selama minggu terakhir Ramadan dan tiga hari berikutnya.
Berdasarkan data dari perusahaan asuransi milik negara Jasa Raharja, jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalan raya lintas provinsi meningkat tajam pada musim liburan sehingga angka kecelakaan lalu lintas lebih tinggi dibandingkan hari biasa.
Baca Juga: Mengapa Pasien Wajib Puasa sebelum Menjalani Pembiusan dan Operasi?
Baca Juga: Tradisi Ottoman dalam Merayakan Akhir Ramadan dan Momen Lebaran
Baca Juga: Memasuki Bulan Ramadan, Ini Kiat Tetap Sehat dan Bugar Selama Berpuasa
“Kami telah mencairkan santunan asuransi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 476 orang dan menerbitkan dokumen penyelesaian asuransi kepada 3.767 orang luka-luka melalui sistem online yang terintegrasi dengan rumah sakit sebesar Rp55,4 miliar,” kata Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Purwantono merujuk pad periode libur Ramadan dan Idulfitri tahun lalu, seperti dilansir Jakarta Globe.