Pentingnya Perkawinan dan Seksualitas bagi Kekuasaan Kolonial Belanda

By Utomo Priyambodo, Kamis, 13 April 2023 | 12:00 WIB
Potret studio Van der Velden, putrinya yang bernama Johanna van der Velden, dan seorang nyai di Bandung. (Wa Fong/KITLV)

"Belakangan, pria (Belanda) sering membeli gadis atau wanita yang diperbudak. Jenis hubungan yang tidak setara dan tanpa kesukarelaan ini juga umum terjadi dalam ekonomi perkebunan di Suriname."

Baca Juga: Trauma Perang Jawa, Kolonial Belanda Membatasi Orang Jawa Naik Haji

Baca Juga: Demi Status Sosial di Masa Kolonial, Perjalanan Haji Berisiko Ditempuh

Baca Juga: Kisah Nyai Dasima di Batavia dan Hukuman Gantung bagi Pembunuhnya 

Sukarela atau tidak, hubungan di luar kerangka Eropa tidak pernah memiliki status yang sama dengan hubungan antara dua orang kulit putih Eropa.

"Pria yang menikah dengan wanita Asia, misalnya, tidak bisa begitu saja kembali ke Eropa," jelas Rose. "Jadi mereka lebih memilih pacar sementara, yang bisa mereka putuskan lagi jika ingin meninggalkan wilayah itu."

Hal itu menyebabkan hubungan yang rumit. Di sisi lain pandangan Eropa yang berlaku adalah bahwa seks hanya menjamin sebuah tempat dalam pernikahan Kristen.

Menurut Rose, "tidak benar-benar diterima bagi laki-laki untuk masuk ke dalam hubungan semacam itu dan untuk anak-anak yang akan lahir dari mereka."

"Hal ini menciptakan dinamika yang sama sekali baru, ada pertarungan terus-menerus mengenai posisi orang-orang dalam hierarki sosial."

"Pihak berwenang selalu ingin orang Eropa menjadi yang teratas, tetapi Anda mungkin juga melihat anak-anak keturunan campuran dan orang tua mereka terkadang naik pangkat. Itu selalu menjadi penyebab ketegangan."

Rose menggunakan sumber-sumber seperti kasus pengadilan untuk merekonstruksi bagaimana masyarakat kolonial terus-menerus harus menemukan keseimbangan baru. "Dengan membandingkan semua jenis wilayah yang berbeda, Anda dapat melihat bahwa perkembangannya lebih dari sekadar dinamika lokal," beber Rose.

"Isu-isu seperti perkawinan dan seksualitas memainkan peran mendasar dalam perkembangan kekuatan kolonial di seluruh dunia."