Tawarkan Solusi Limbah Plastik, Berjaya di Kompetisi Mahasiswa Asia

By Utomo Priyambodo, Senin, 17 April 2023 | 14:00 WIB
Plastik biodegradable diharapkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik. (Africa Press Arabic)

Tim SBM ITB ini berhasil meraih emas dalam kompetisi bisnis bergengsi Asian Student’s Venture Forum 2023. Mereka menawarkan solusi untuk permasalahan limbah plastik. (Dok Pribadi Tim ITB)

“Alasan kami menggunakan singkong sebagai salah satu bahan baku adalah karena Indonesia merupakan penghasil singkong yang cukup besar dan telah diolah menjadi berbagai produk yang digunakan di seluruh dunia,” imbuh Wildan Zaki Muhammad, anggota lainnya dari tim ini, seperti dikutip dari laman ITB.

Gerald Bimo Sastiono, anggota lainnya, juga turut menambahkan bahwa alasan lainnya memilih bahan baku singkong adalah penurunan permintaan terhadap produk singkong tradisional telah menyebabkan produsen dan penjual singkong mengalami kerugian finansial dan kehilangan pekerjaan.

Dengan menciptakan produk seperti Nussava, diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan membantu mengatasi masalah ini dengan menciptakan rantai pasokan serta lini produksi yang berkelanjutan.

Prestasi ini bukanlah yang pertama bagi mahasiswa ITB. Dalam ajang Asian Student's Venture Forum 2022, tim mahasiswa SBM ITB juga sempat membawa pulang perunggu untuk Indonesia dengan inovasi sarang lebah buatan.

Peningkatan prestasi ini tentunya mengharumkan nama ITB dan Indonesia di kancah internasional. Namun, yang lebih penting, tawaran solusi ini semoga bisa dikembangkan dan diaplikasikan sehingga bisa membantu mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

Masalah sampah plastik di Indonesia tidak bisa lagi dianggap enteng. Pada 2015, penelitian Jenna Jambeck dari University of Georgia menyebut Indonesia merupakan kontributor sampah plastik terbanyak kedua ke laut dunia setelah Tiongkok.

Estimasi total sampah yang dihasilkan Indonesia adalah 0,48-1,29 metrik ton per tahun. Jika tidak ditangani, jumlah sampah yang terhanyut ke laut setiap tahunnya dapat meningkat.

Baca Juga: Indonesia Masuk Sepuluh Besar Negara Pengimpor Sampah Plastik Global

Baca Juga: Melarang Penggunaan Plastik Sekali Pakai demi Menyelamatkan Gajah

Baca Juga: Ahli Kimia Merancang Ulang Polimer Untuk Plastik Biodegradable Impian 

Keberadaan sampah plastik di lautan Indonesia ini berawal dari sampah plastik yang tidak terkelola di daratan. Persentasenya tak main-main. Sebanyak 80 persen sampah di laut berasal dari aktivitas manusia di daratan.