Tawarkan Solusi Limbah Plastik, Berjaya di Kompetisi Mahasiswa Asia

By Utomo Priyambodo, Senin, 17 April 2023 | 14:00 WIB
Plastik biodegradable diharapkan dapat mengatasi pencemaran lingkungan oleh sampah plastik. (Africa Press Arabic)

Sampah di daratan itu digerakkan ke laut oleh badan-badan air seperti sungai yang bermuara ke lautan. Sebanyak 20 persen sisanya berasal dari kegiatan perkapalan, transportasi laut, hingga pariwisata.

Berdasarkan data Asosiasi Aromatik Olefin dan Plastik Indonesia (INAPLAS) pada 2017, sampah plastik di lautan kerap didominasi kantong plastik dan plastik kemasan dengan persentase masing-masing sebanyak 52 persen dan 16 persen.

Sampah plastik memiliki masa yang ringan sehingga akan berkumpul di permukaan air ketika lautan tenang. Namun, ketika terdorong ombak atau pasang, sampah plastik akan berpindah ke pesisir pantai dan terselip di balik bebatuan karang atau vegetasi. Bukan cuma biota di laut, ekosistem pesisir ikut terancam.

Sampah plastik juga bisa berpindah tempat hingga lintas benua karena aliran air laut. Hasil sebuah studi baru yang dipimpin oleh University of Oxford menunjukkan bahwa Indonesia adalah sumber utama sampah plastik berbasis darat yang ditemukan di pantai-pantai di Pulau Seychelles, Afrika.

Studi ini menggunakan data masukan tentang arus laut, ombak, dan angin, serta sampah plastik yang memasuki lautan dari populasi pesisir, sungai, dan perikanan, untuk memprediksi akumulasi sampah plastik di 27 lokasi di Pulau Seychelles di Afrika dan Samudra Hindia bagian barat yang lebih luas. Hasil studi ini telah terbit di jurnal Marine Pollution Bulletin.

Sampah plastik dari Indonesia yang disebut banyak terbawa ke Seychelles adalah puing berukuran sedang-besar yang memiliki daya apung tinggi seperti tutup botol, sandal, botol, dan barang-barang rumah tangga berukuran kecil.

Sampah plastik yang datang dari Indonesia disebut akan berada di laut setidaknya selama 6 bulan, bahkan ada yang melebihi 2 tahun, sebelum terseret ke pantai-pantai.