“The Hidden Cost of Wildlife Tourism”, sebuah cerita sampul tahun 2019 yang difoto oleh Kirsten Luce, mengungkap penyalahgunaan gajah penangkaran. Cerita liputan ini menimbulkan petisi besar-besaran dan akhirnya melepaskan hewan terkenal yang terluka ke tempat perlindungan.
Seri tiga bagian “Megatransect: Across 1.200 Miles of Untamed Africa on Foot”—kisah perjalanan National Geographic Explorer Mike Fay melintasi tengah benua Afrika, difoto oleh Michael “Nick” Nichols—akhirnya mengarah pada penciptaan 13 taman nasional di Gabon dan tiga taman naisonal di Republik Kongo.
Memasuki abad ke-21, National Geographic terus berfokus pada penurunan populasi gajah. Ketiga spesies—gajah sabana afrika, gajah hutan afrika, dan gajah asia—kini terancam punah, sebagian besar karena perburuan gading dan hilangnya habitat.

Namun ada juga cerita tentang harapan. Dalam hal ini para fotografer mencari solusi untuk krisis tersebut.
Foto Nick Nichols tentang gajah yatim piatu berhias jas hujan di David Sheldrick Wildlife Trust, pusat penyelamatan bayi gajah paling sukses di dunia, sangat populer di kalangan pembaca.
Laporan Ami Vitale tentang pejuang yang pernah takut pada gajah tetapi sekarang melindunginya, di Cagar Alam Samburu Kenya, juga menyoroti bagaimana perubahan bisa terjadi menjadi lebih baik.
Dalam cerita sampul bulan Mei 2023 “The Elephant Next Door,” foto-foto Brent Stirton mengilustrasikan bagaimana gajah asia dan manusia berebut ruang di dunia yang mengalami urbanisasi dengan cepat. (Tonton trailer untuk Secrets of the Elephants, serial National Geographic empat bagian yang streaming di Disney+).
Pelaporan selama seabad oleh National Geographic tentang spesies "luar biasa" ini adalah pencapaian yang tak tertandingi. Andrews percaya, "Kami mengedukasi orang-orang tentang gajah, dan pada akhirnya, kami harus sangat bangga akan hal itu."