Jangot
Jangot adalah jenis jubah luar atau mantel, dipakai sebagai kerudung untuk menutupi wajah wanita Dinasti Joseon.
Jangot awalnya dipakai sebagai mantel sampai abad ke-17. Namun mantel itu mulai dikenakan di atas kepala pada pertengahan abad ke-18, terutama oleh wanita bangsawan.
Meski berubah dari mantel menjadi penutup kepala, konstruksi garmennya tetap sama. Tampak seperti mantel panjang dengan dua lengan dan kerah dalam dan luar. Sedangkan di bagian kerah ada pita.
Jangot adalah pakaian khas wanita untuk menutupi wajah saat pergi keluar dan yang paling banyak dipakai. Itu adalah penutup kepala pilihan untuk kelas menengah dan bawah.
Sseugaechima
Sseugaechima dipakai selama pertengahan dan akhir Dinasti Joseon. Meskipun tidak ada tanggal yang pasti, diperkirakan bahwa sseugaechima mulai dipakai sekitar tahun 1536. Secara harfiah, sseugaechima berarti rok penutup kepala karena bentuknya yang seperti rok. Sseugaechima biasanya terbuat dari katun atau sutra dan biasanya berwarna putih, giok, atau merah.
Sseugaechima lebih dihargai daripada jangot, tetapi jauh lebih mudah dibuat daripada Neoul yang dikenakan oleh wanita kelas atas. Namun, menjelang akhir periode Joseon, perbedaan antar kelas melemah dan wanita dari setiap kelas mengenakan sseugaechima.
Sseugaechima menghilang dari Universitas Ewha dan Yeondong pada tahun 1908. Pada tahun 1911, penggunaan sseugaechima dilarang penggunaan di Universitas Baehwa. Akhirnya wanita menggantinya dengan payung. Sseugaechima bertahan, terutama di daerah pedesaan, hingga pertengahan abad ke-19.
Neoul (cadar) dan topi