Pengaruh Mitos Kuno pada Penurunan Populasi Harimau di Zaman Modern

By Sysilia Tanhati, Rabu, 26 April 2023 | 17:03 WIB
Sejak ribuan tahun lalu, harimau dipercaya sebagai hewan yang memberikan kekuatan. Apakah mitos kuno ini berefek pada penurunan populasi harimau liar di zaman modern? (Lotse)

Nationalgeographic.co.idHarimau adalah simbol budaya Tionghoa yang mengilhami pendongeng, penyair, seniman, dan perajin selama lebih dari 7000 tahun.

Patung harimau paling awal yang pernah ditemukan berasal dari periode Neolitik di Tiongkok. Sejak itu, harimau memiliki peran penting dalam mitologi Tiongkok. Namun apakah mitos harimau itu justru menjadi penyebab penurunan populasi harimau yang kian memprihatinkan?

Peran penting harimau di mitos Asia

“Harimau adalah inti dari semua sistem kepercayaan Asia,” tulis Ashley Cowie di laman Ancient Origins. Harimau benggala adalah hewan nasional India. Sedangkan harimau malaya adalah hewan nasional Malaysia.

Korea Selatan pun memiliki ikatan kuat dengan harimau. Di negara-negara ini, harimau menjadi hewan spiritual sejak ribuan tahun yang lalu.

Hewan ini menjadi ciri penting dalam mitos penciptaan, kosmologi, agama, dan filosofi esoteris.

Di Tiongkok kuno, harimau menjadi salah satu dari 12 hewan zodiac. Orang Tionghoa percaya bahwa mereka yang lahir di tahun harimau memiliki sifat kompetitif, percaya diri, dan berani.

Harimau merepresentasikan kemauan keras, keberanian, dan kekuatan fisik dan batin pribadi. Keindahan makhluk itu, yang menutupi kehebatan dan keganasannya yang tersembunyi, dianggap sebagai harmoni visual yang berlawanan.

Kepercayaan akan kekuatan harimau pun terbawa hingga ke zaman modern. Harimau menjadi penyemangat yang dibutuhkan untuk untuk mencapai keberhasilan di dunia material.

Segala simbol harimau dipercaya bisa membawa keberuntungan yang dibutuhkan. Misalnya pejabat militer Korea (1392-1910) dihiasi dengan sulaman harimau untuk menciptakan kesan kuat dan menakutkan.

Sifat harimau kembali digunakan antara tahun 1910-1945, ketika Jepang memegang kekuasaan kolonial atas Korea.

“Masa kaum nasionalis Korea menganggap harimau sebagai simbol perlawanan terhadap kekuasaan kekaisaran,” tambah Cowie.