Pengaruh Mitos Kuno pada Penurunan Populasi Harimau di Zaman Modern

By Sysilia Tanhati, Rabu, 26 April 2023 | 17:03 WIB
Sejak ribuan tahun lalu, harimau dipercaya sebagai hewan yang memberikan kekuatan. Apakah mitos kuno ini berefek pada penurunan populasi harimau liar di zaman modern? (Lotse)

Baca Juga: Mengembalikan Auman Asia, Memulihkan Habitat Harimau yang Hilang

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim: Konflik Manusia dengan Satwa Liar Meningkat

Baca Juga: Dunia Hewan: Hindari Punah, Hewan Ini Berkembang Biak Dekat Manusia

Baca Juga: Kenapa Harimau Berwarna Oranye? Ternyata Bertujuan Untuk Hal Ini

Meskipun kepercayaan itu diabaikan oleh para ahli medis, tabib Tionghoa di seluruh penjuru dunia meresepkan anggur harimau, bubuk, balsam macan dan pil macan.

Menurut TigersInCrisis.com, penis harimau dianggap berguna sebagai afrodisiak, giginya digunakan untuk mengobati demam, dan cakarnya mengobati insomnia. Bahkan kumis harimau dapat digunakan untuk mengobati sakit gigi.

Pada  2009, Belinda Wright dari Wildlife Protection Society of India melaporkan bahwa harga bagian tubuh harimau dan macan tutul di pasar Tiongkok telah naik dua kali lipat sejak tahun 2005.

Di toko-toko di Tibet dan Tiongkok ditemukan kulit utuh untuk dipasang di dinding, jubah dengan hiasan macan tutul dan harimau, tulang, kerangka, gigi dan tengkorak.

Kelak jika harimau sudah menghilang dari muka bumi, hewan apalagi yang bisa memberikan kekuatan?