Bertubuh dan Berkontribusi Besar, Bisakah Gajah Menyelamatkan Bumi?

By Utomo Priyambodo, Selasa, 2 Mei 2023 | 13:00 WIB
Dalam pemandangan dari bawah perairan Delta Okavango di Botswana, seekor gajah afrika membunyikan terompetnya (belalainya) saat bermain. Gambar ini muncul di majalah National Geographic edisi Desember 2004. Hampir separuh gajah sabana yang tersisa di benua Afrika hidup di Botswana, sebagian besar di (DAVID DOUBILET, NAT GEO IMAGE COLLECTION)

Nationalgeographic.co.id—Tak hanya bertubuh besar, gajah ternyata juga punya kontribusi besar bagi kehidupan di Bumi. Dalam sebuah studi baru yang terbit di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), tim peneliti internasional mengungkapkan pentingnya peran gajah dalam menjaga lingkungan.

Dalam makalah studi bertajuk "Megaherbivores modify forest structure and increase carbon stocks through multiple pathways" itu, para peneliti dari Saint Louis University dan rekan-rekan ilmuwannya melaporkan bahwa para gajah memainkan peran kunci dalam menciptakan hutan-hutan yang menyimpan karbon atmosfer.

Jika populasi gergasi rimba yang sekarang kritis ini punah, hutan hujan di Afrika tengah dan barat—hutan hujan terbesar kedua di Bumi—akan kehilangan sekitar enam sampai sembilan persen kemampuannya dalam menyerap karbon atmosfer. Hal ini bisa meningkatkan laju pemanasan global planet ini.

Salah satu peneliti dalam studi ini adalah Stephen Blake, lektor biologi di Saint Louis University, Amerika Serikat, yang telah menghabiskan banyak waktu dalam kariernya untuk meneliti gajah.

Bersama Fabio Berzaghi dari Laboratory of Climate and Environmental Sciences (LSCE), Prancis, yang menjadi pemimpin penelitian ini, Blake dan rekan-rekannya mendokumentasikan dengan tepat bagaimana ekologi megaherbivora itu memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap retensi karbon di hutan-hutan hujan Afrika.

“Gajah telah diburu oleh manusia selama ribuan tahun,” kata Blake, seperti dikutip dari laman Saint Louis University. “Akibatnya, gajah hutan afrika terancam punah."

"Argumen bahwa semua orang menyukai gajah belum mendapatkan dukungan yang cukup untuk menghentikan pembunuhan (terhadap gajah). Menggeser argumen konservasi gajah ke peran gajah hutan dalam menjaga keanekaragaman hayati hutan, bahwa kehilangan gajah berarti kehilangan keanekaragaman hayati hutan, juga tidak berhasil, karena jumlahnya terus menurun," tutur Blake.

"Kami sekarang dapat menambahkan kesimpulan yang kuat bahwa jika kita kehilangan gajah hutan, kita akan melakukan tindakan merugikan global terhadap mitigasi perubahan iklim."

"Pentingnya gajah hutan untuk mitigasi iklim harus diperhatikan secara serius oleh para pembuat kebijakan untuk menghasilkan dukungan yang dibutuhkan untuk konservasi gajah. Peran gajah hutan di lingkungan global kita terlalu penting untuk diabaikan," tegas Blake.

Kawanan gajah afrika. (Thinkstockphoto)

Selain menjaga keanekaragaman hayati hutan, gajah juga memainkan banyak peran dalam melindungi lingkungan global. Rutinitas makan hariannya yang besar ternyata juga berperan besar bagi alam.

Di dalam hutan, beberapa pohon punya kayu ringan (pohon dengan kepadatan karbon rendah), sedangkan beberapa pohon lainnya punya kayu berat (pohon dengan kepadatan karbon tinggi).