Penelitian psikologi baru menemukan bahwa kualitas sekolah menengah atau SMA dapat berpengaruh jangka panjang pada fungsi kognisi. Para ilmuwan dari Columbia University mempelajari lebih dari 2.200 orang dewasa yang bersekolah di SMA di Amerika Serikat.
Orang dewasa yang mereka pelajari adalah mereka yang sekolah pada awal tahun 1960-an. Dan mereka menemukan bahwa mereka yang bersekolah di sekolah berkualitas lebih tinggi memiliki fungsi kognisi lebih baik 60 tahun kemudian.
Untuk diketahui, kognitif merupakan fungsi kompleks pada otak manusia yang melibatkan aspek memori, baik jangka pendek atau jangka panjang. Itu juga termasuk perhatian, perencanaan, dan nalar serta strategi dalam berpikir seseorang.
Sementara fungsi kognisi, merupakan kegiatan dalam memperoleh pengetahuan, termasuk kesadaran, perasaan dan sebagainya atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman diri.
Fungsi kognisi sangat penting dalam menjalani kehidupan manusia. Fungsi ini diperlukan manusia dalam kerja yang optimal agar dapat menjalankan pemecahan masalah kehidupan dan berpikir secara fleksibel dalam pengambilan keputusan terbaik.
Para peneliti Columbia University telah menjelaskan hasil penelitian mereka di jurnal Alzheimers & Dementia Diagnosis Assessment & Disease Monitoring belum lama ini.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dengan judul "High school quality is associated with cognition 58 years later" yang bisa didapatkan secara daring.
Studi sebelumnya juga telah menemukan bahwa jumlah tahun yang dihabiskan di sekolah berkorelasi dengan kognisi di kemudian hari, tetapi hanya sedikit studi yang meneliti dampak kualitas pendidikan.
“Studi kami menetapkan hubungan antara pendidikan berkualitas tinggi dan kognisi akhir kehidupan yang lebih baik dan menunjukkan bahwa peningkatan investasi di sekolah, terutama yang melayani anak-anak kulit hitam," kata Jennifer Manly.
Manly adalah profesor neuropsikologi di Columbia University Vagelos College of Physicians and Surgeons dan juga merupakan penulis senior studi tersebut.
Hal itu, menurutnya, dapat menjadi strategi yang kuat untuk meningkatkan kesehatan kognitif di antara orang dewasa yang lebih tua di Amerika Serikat.