Tinggalan Arkeologi yang Tidak Sengaja Ditemukan di Asia dan Eropa

By Sysilia Tanhati, Kamis, 4 Mei 2023 | 21:00 WIB
Beberapa penemuan arkeologis menakjubkan dan penting justru tidak ditemukan secara tidak sengaja. Misalnya pasukan terakota Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang. (Go to Aaron Greenwood's profile Aaron Greenwood)

Nationalgeographic.co.id—Mengungkap misteri masa lalu menjadi hal yang menarik bagi manusia. Dari menjelajahi gua-gua tersembunyi dan menemukan artefak kuno hingga menguraikan dokumen rahasia. Pencarian untuk memahami sejarah terus memikat dan menginspirasi kita. Banyak orang mendedikasikan hidupnya untuk mencari penemuan-penemuan penting. Namun beberapa penemuan arkeologi paling penting dalam sejarah justru tidak sengaja ditemukan oleh orang biasa.

Ini adalah kisah di balik penemuan arkeologis yang paling menakjubkan dalam sejarah.

Pasukan terakota Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang yang ditemukan oleh petani di Tiongkok

Hanya sedikit penemuan arkeologi yang menakjubkan seperti penemuan pasukan Terakota. Pasukan Terakota adalah kumpulan besar patung terakota seukuran aslinya yang menggambarkan tentara Qin Shi Huang. “Ia adalah kaisar pertama Tiongkok dan seorang pria yang terobsesi untuk mendapatkan keabadian,” tulis Robbie Mitchell di laman Ancient Origins.

Pasukan itu diciptakan lebih dari 2000 tahun yang lalu selama Dinasti Qin (221-206 Sebelum Masehi). Semuanya dimakamkan bersama kaisar ketika pencariannya untuk keabadian gagal dan dia meninggal. Para tentara diciptakan untuk melindunginya di akhirat.

Mausoleum itu terkubur dan dilupakan sampai tahun 1974 ketika ditemukan oleh petani Tiongkok. Petani itu sedang menggali sumur di dekat kota Xi'an di provinsi Shaanxi, Tiongkok, ketika menemukan sebuah lubang berisi pecahan terakota yang aneh.

Mereka menemukan kompleks bawah tanah yang sangat besar yang berisi ribuan prajurit terakota, kuda, dan bahkan kereta seukuran aslinya. Diyakini kompleks ini membentang sekitar 22.000 meter persegi dengan banyak area yang masih belum ditemukan.

Penemuan pasukan terakota dipuji sebagai salah satu penemuan arkeologi terpenting abad ke-20.

Batu Rosetta yang hampir digunakan untuk menambal tembok

Batu Rosetta berbentuk lempengan granit hitam besar berukuran sekitar 90 cm dan lebar 60 cm. Di atasnya tertulis dekrit yang dikeluarkan di Memphis pada tahun 196 Sebelum masehi atas nama Raja Ptolemeus V.

Yang membuat batu itu begitu istimewa adalah dekrit itu ditulis dalam tiga aksara: hieroglif Mesir, aksara Demotik, dan Yunani Kuno. Ini berarti batu itu dapat digunakan untuk menguraikan hieroglif Mesir kuno yang telah membingungkan para sejarawan selama berabad-abad.

Salah satu penemuan paling signifikan dalam sejarah, Batu Rosetta memungkinkan para peneliti untuk menguraikan hieroglif Mesir kuno. (British Museum)

Batu itu ditemukan pada 15 Juli 1799 oleh Letnan Pierra-Francois Bouchard dari Prancis. Dia sedang mengawasi perbaikan benteng tua di dekat kota Rosetta (sekarang Rashid) di Delta Nil. Saat itu, ia melihat salah satu batu yang akan digunakan tentaranya untuk menambal dinding ditutupi dengan prasasti aneh.

Bouchard mengenali potensi signifikansi sejarahnya dan melaporkan batu itu kepada komandannya, Jenderal Jacques-Francois Menou. Dari sana, batu tersebut dikirim ke institut ilmiah Napoleon di Kairo, Institut d'Égypte. Akhirnya terungkap betapa penting batu yang telah ditemukan dan hampir digunakan untuk menambal tembok.

Penemuan Batu Rosetta merupakan terobosan besar dalam studi sejarah dan bahasa Mesir kuno. “Ini memberikan wawasan berharga tentang budaya dan politik pada masa itu,” tambah Mitchell.

Naskah Laut Mati yang ditemukan oleh penggembala yang sedang bosan

Penemuan menakjubkan lainnya adalah Naskah Laut Mati. Itu adalah kumpulan teks Yahudi yang ditemukan pada pertengahan abad ke-20 di dekat Laut Mati, di wilayah Tepi Barat Israel. Penemuan itu dilakukan oleh seorang gembala Badawi muda bernama Muhammad edh-Dhib dan sepupunya, Jum'a Muhammad. Keduanya sedang menggembalakan kambing mereka di daerah tersebut.

Menurut catatan pemuda itu, Muhammad memperhatikan gua-gua itu. Edh-Dhib yang penasaran memutuskan untuk masuk dan melihatnya. Di dalam dia melihat beberapa guci yang tampak tua. Dia membuka salah satunya dan menemukan beberapa gulungan (yang ternyata adalah Naskah Yesaya, Komentar Habakuk, dan Aturan Komunitas).

Dia membawa gulungan itu kembali ke kemahnya di mana gulungan itu dipajang. Sementara semua orang memutuskan apa yang harus dilakukan dengan gulungan itu. Mereka akhirnya memutuskan untuk menjualnya, tetapi calon pembeli pertama yang mereka dekati tidak terkesan. Dia memberi tahu orang Badawi bahwa naskah itu tidak berharga; kemungkinan besar telah dicuri dari Sinagog.

Mereka akhirnya menemukan pembeli yang mau membelinya dan naskah itu jatuh ke tangan John C. Trever dari American Schools of Oriental Research. Dia menyadari betapa pentingnya naskah tersebut dan memindahkannya ke Beirut di Lebanon untuk diamankan.

Selama beberapa tahun berikutnya, total 11 gua di daerah itu ditemukan berisi lebih dari 900 teks, termasuk penggalan dari setiap kitab Perjanjian Lama. Naskah itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani, dan berasal dari periode antara 250 SM dan 68 Masehi.

Baca Juga: Temuan Arkeologi Terbaru: Ruang Rahasia di Piramida Khufu Mesir

Baca Juga: Rahasia Baru Tersingkap Berkat Temuan Arkeologi di Ibu Kota Mesir Kuno

Baca Juga: Natuna, Pulau Kecil yang Menyingkap Potensi Temuan Arkeologi

Baca Juga: Homo Erectus Bumiayu, Temuan Arkeologi Manusia Purba Tertua di Jawa

Naskah Laut Mati dianggap sebagai salah satu penemuan arkeologis paling penting di abad ke-20. Pasalnya, naskah itu memberi penerangan baru pada perkembangan Yudaisme dan Gereja Kristen awal. Naskah itu berisi salinan dari banyak teks alkitabiah, serta karya non-alkitabiah, seperti doa, himne, dan komentar. Saat ini, banyak Naskah Laut Mati dipajang di Museum Israel di Yerusalem.

Lukisan Gua Lascaux, ditemukan secara tidak sengaja oleh remaja dan anjingnya

Lukisan Gua Lascaux adalah kumpulan seni prasejarah yang ditemukan kembali pada 12 September 1940 oleh empat remaja laki-laki di Prancis barat daya. Mereka adalah Marcel Ravidat, Jacques Marsal, Georges Agnal, and Simon Coencas

Gua tersebut awalnya ditemukan ketika Marcel sedang berjalan-jalan dengan anjingnya di daerah tersebut. Anjingnya mulai mengendus lubang yang ditinggalkan oleh pohon yang tumbang. Penasaran, Marcel kembali pada hari itu bersama teman-temannya untuk menyelidiki.

Percaya bahwa mereka telah menemukan jalan rahasia legendaris ke bangunan terdekat, anak laki-laki itu masuk melalui terowongan sedalam 15 meter. Alih-alih lorong tersembunyi, mereka menemukan sebuah gua yang dindingnya ditutupi dengan lukisan binatang yang aneh. Binatang-binatang itu antara lain seperti kuda, banteng, rusa, dan beruang. Sosok manusia, simbol aneh, dan bentuk geometris juga terdapat dalam lukisan itu.

Kagum, anak laki-laki itu berlari dan melaporkan penemuan itu kepada guru sekolah mereka. Gua itu segera dibuka untuk umum. Gua Lascaux dengan cepat menjadi objek wisata yang populer dan dikunjungi oleh ribuan orang setiap tahun.

Tidak sengaja ditemukan, beberapa temuan penting itu sangat penting bagi sejarah manusia.