Tempat Lahirnya Peradaban, Bagaimana Mesopotamia Membentuk Dunia?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 5 Mei 2023 | 12:00 WIB
Sering disebut sebagai tempat lahirnya peradaban, Mesopotamia adalah rumah bagi beberapa inovasi paling awal dan paling menarik. (Louvre Museum)

Hukum Hammurabi didasarkan pada prinsip “mata ganti mata”. Ini berarti bahwa hukuman atas kejahatan harus sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan. Kode Hammurabi terdiri dari 282 undang-undang dan hukuman untuk kejahatan, yang tertulis di tiang batu setinggi tujuh kaki.

Hukum mencakup berbagai topik, termasuk hukum keluarga, hukum properti dan hukum pidana. Hukuman untuk kejahatan seringkali berat. “Mulai dari denda dan kompensasi hingga amputasi dan kematian, tergantung pada kejahatan yang dilakukan,” tambah Leigh.

Kode Hammurabi dirancang untuk memberikan kerangka bagi masyarakat dan pemerintah. Ini juga dimaksudkan untuk membangun rasa keadilan dan keadilan di antara masyarakat.

Kekuasaan dan otoritas raja pun semakin kuat dengan adanya kode hukum ini. Raja menunjukkan kemampuannya untuk memaksakan ketertiban dan stabilitas di kerajaan.

Pengaruhnya dapat dilihat dalam kode-kode hukum selanjutnya, seperti hukum Romawi dan hukum Yahudi.

Relief Mesopotamia yang menunjukan pentingnya pertanian dari sungai. (DEA/G. Dagli Orti/De Agostini)

Mesopotamia menggunakan matematika dan astronomi untuk membentuk sains modern

Selain keterampilan desain dan konstruksi yang mengesankan, orang Mesopotamia adalah pengamat langit malam yang terampil. Mereka membuat penemuan penting tentang pergerakan benda langit.

Bangsa Mesopotamia juga mengembangkan sistem matematika berdasarkan angka 60. Ini kemudian digunakan untuk mengukur waktu, sudut, dan jarak. Sistem ini masih digunakan sampai sekarang. Sebenarnya, inilah alasan mengapa satu jam dianggap memiliki 60 menit di dalamnya.

Salah satu kontribusi terpenting Mesopotamia terhadap astronomi adalah pengembangan sistem untuk melacak pergerakan bintang dan planet. Mereka membagi langit malam menjadi 12 wilayah, yang sesuai dengan 12 bulan dalam kalender. Bangsa Mesopotamia juga mengembangkan sistem astrologi. Mereka meyakini bahwa sistem ini bisa memprediksi peristiwa masa depan berdasarkan posisi bintang dan planet.

Semua penemuan itu kemudian digabungkan untuk membagi hari menjadi 24 jam, berdasarkan rotasi Bumi. Mereka juga menggunakan jam matahari dan jam air untuk mengukur waktu.

Menciptakan sistem kalender paling awal