Selain membagi waktu dalam menit dan jam, Mesopotamia mengembangkan sistem kalender awal berdasarkan siklus bulan.
Bahkan, Mesopotamia dikreditkan dengan pengembangan salah satu sistem kalender paling awal yang diketahui dalam sejarah manusia. Sistem kalender Mesopotamia didasarkan pada siklus bulan dan dianggap sebagai salah satu ciptaan terbesar mereka.
Kalender Mesopotamia terdiri dari 12 bulan lunar, masing-masing dengan 29 atau 30 hari. Jika dijumlahkan, menjadi 354 hari per tahun. Untuk memperhitungkan 11 hari ekstra dalam tahun matahari, orang Mesopotamia menambahkan bulan ke-13 ke kalender setiap tiga tahun.
Kalender mereka juga dibagi menjadi dua musim, masing-masing terdiri dari enam bulan.
Orang Mesopotamia tidak hanya menggunakan kalender mereka untuk mencatat waktu, tetapi juga untuk tujuan keagamaan dan pertanian. Banyak festival dan ritual Mesopotamia didasarkan pada siklus bulan dan pergantian musim.
Baca Juga: Kisah Ishtar, Dewi Kuno yang Paling Dihormati di Mesopotamia
Baca Juga: Temuan Makam Kerajaan Ur, Ungkap Pengorbanan Manusia di Mesopotamia
Baca Juga: Ritus Pengorbanan Bayi yang Memilukan Peradaban Mesopotamia Kuno
Baca Juga: Temuan Kota yang Telah Lama Hilang, Dulu Hanya Diketahui dari Koin
Kalender juga membantu mengatur kegiatan pertanian seperti bertanam dan panen. Kalender Mesopotamia sangat populer sehingga kemudian diadopsi oleh peradaban lain, termasuk Yunani dan Romawi.
Praktik kuno yang terus memesona hingga kini
Mesopotamia adalah peradaban dengan inovasi dan pencapaian besar, dengan banyak fakta dan kontribusi menarik bagi sejarah manusia. Mesopotamia adalah bangsa luar biasa yang warisannya terus memengaruhi dunia modern kita.
Inovasi mereka sangat berpengaruh sehingga sistem penanggalan dan beberapa penemuannya bahkan masih digunakan sampai sekarang.
Jelas, Mesopotamia benar-benar sesuai dengan reputasinya sebagai tempat lahirnya peradaban. Pengaruh peradaban Mesopotamia terhadap sejarah manusia masih terus dipelajari dan dihargai selama bertahun-tahun yang akan datang.