Penduduk Asli Lembah Amazon Lebih Mungkin Mati karena Kebakaran Hutan

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 6 Mei 2023 | 08:00 WIB
Kebakaran hutan mengancam penduduk asli di Lembah Amazon. Kematian dini diperkirakan dua kali lebih tinggi dari wilayah Amerika Selatan lainnya. (Eraldo Peres via National Geographic)

Baca Juga: Gambut Nirkabut: Cerita Warga Riau Menyembuhkan Luka Kebakaran Hutan

Baca Juga: Khawatir, Gumpalan Asap Kebakaran Hutan AS Bagian Barat Semakin Tinggi

Baca Juga: Tak Hanya Manusia, Karhutla Ancam Kehidupan Satwa Liar di Sumatra

Biomassa adalah sumber energi dari material organik atau tanaman. Umumnya biomassa dapat menjadi sumber energi yang cukup besar sehingga berpotensi menjadi sumber pembakaran.

Kebakaran hutan melepaskan partikel asap kecil yang disebut PM2.5, yang diketahui berkontribusi secara signifikan terhadap konsentrasi aerosol dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Paparan partikel-partikel ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular (berkaitan dengan jantung) dan pernapasan, kanker, kelahiran prematur, disfungsi metabolisme, dan gejala fisiologis lainnya.

Partikel asap dari pembakaran biomassa di Lembah Amazon menempuh jarak yang sangat jauh, memengaruhi kualitas udara di beberapa negara di Amerika Selatan.

“Kebakaran ini memiliki dampak yang tidak proporsional pada orang-orang yang tinggal di wilayah adat. Dengan waktu paparan yang lebih lama, dan akses medis yang terbatas, penduduk asli menghadapi risiko kematian akibat kebakaran yang jauh lebih besar,” kata Bonilla.

“Kami merekomendasikan agar pemerintah memberikan bantuan keuangan untuk memantau kualitas udara di wilayah ini, menyediakan sensor berbiaya rendah untuk mempelajari dampak paparan asap jangka pendek dan jangka panjang.”