"Saya punya kucing yang biasa mendengkur di kantor dokter hewan - dan kucing saya pasti tidak suka pergi ke dokter hewan!" kata Delgado. "Jadi itu semacam respons stres."
Anderson telah merawat banyak kucing yang terluka dan mendengkur. Dia juga berpikir mendengkur bisa menjadi mekanisme koping, karena dapat membantu mereka menenangkan diri saat sakit, takut, atau sekarat.
Satu ide lainnya yang menarik adalah mendengkur dapat membantu kucing sembuh.
Sebuah studi tahun 2001 di The Journal of the Acoustical Society of America dengan judul "The felid purr: A healing mechanism?" mencatat bahwa kucing mendengkur pada frekuensi antara 20 dan 150 hertz, yang mirip dengan frekuensi yang digunakan dalam perawatan manusia untuk pertumbuhan tulang dan nyeri otot.
Tapi tidak ada bukti kuat untuk mendukung atau menyangkal ide ini, kata Delgado.
Baca Juga: Paleontolog Mengidentifikasi Spesies Baru Kucing Bergigi Pedang
Baca Juga: Fisikawan Telah Menciptakan Kucing Schrödinger Terberat di Dunia
Baca Juga: Fakta Agama di Mesir Kuno dan Hewan-hewan yang Dianggap Keramat
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Kucing Menggoyangkan Buntutnya Sebelum Menerkam?
"Tidak pernah ada penelitian tentang dengkuran kucing yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan penyembuhan magis," katanya. "Tapi itu bisa menjadi hal yang menghibur diri sendiri."
Jadi bagaimana pemilik kucing bisa mengetahui dengkuran yang mana? "Kamu harus sedikit detektif," kata Delgado. Bergantung pada konteksnya, pemilik kucing dapat menebak mengapa kucingnya mendengkur.
Jika kucing itu sehat, petunjuk selanjutnya tentang arti dengkuran adalah bahasa tubuh, kata Delgado. Apakah kucing terlihat senang dan santai? Jika demikian, jawabannya mungkin, "Ya, kucing Anda menikmati momen ini bersama Anda."