Nationalgeographic.co.id—Agama Mesir dipraktikkan selama lebih dari 3 milenium dan mereka percaya pada berbagai dewa.
Selain itu, agama Mesir kuno menganggap hewan tertentu sebagai hewan suci, seperti kucing, elang, kalajengking, singa, ular, sapi, kumbang, banteng, ibis, dan buaya.
Dikutip Historical Eve, mereka melakukan pemujaan suci untuk mencegah para dewa marah atau tersinggung.
Sosok para Dewa diwakili di Bumi oleh seorang firaun yang memiliki darah dewa. Firaun adalah pewaris ilahi para Dewa dan mandatnya berlangsung sepanjang hidupnya. Mereka menegaskan keabadian jiwa dan berdasarkan pada mumifikasi. Berikut fakta agama di Mesir kuno.
Politeistik
Orang Mesir kuno percaya pada beberapa Dewa. Awalnya ini adalah binatang (zoomorphic) tetapi kemudian selama bertahun-tahun memodifikasi gambar mereka dan menghubungkannya dengan bentuk semi-manusia.
Dewa-dewa ini campur tangan dalam kehidupan manusia setiap hari dan memberi tahu Firaun apa yang harus mereka lakukan.
Penawaran
Itu adalah bentuk pemujaan peradaban Mesir terhadap Dewa mereka. Persembahan ini dilakukan di kuil-kuil.
Jimat
Benda-benda ini digunakan baik oleh yang hidup maupun yang mati. Jimat memberikan perlindungan dan kekuatan. Dengan begitu mereka dapat menarik cinta, kesehatan, pekerjaan, dan uang.
Terkadang jimat ini terbuat dari batu berharga atau semimulia dan digantung di leher, pergelangan tangan, atau disembunyikan di pakaian.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR