Sejarah Ratu Charlotte, Benarkah Ratu Kulit Hitam Pertama di Inggris?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 11 Mei 2023 | 17:57 WIB
Sejarah mencatat, Ratu Charlotte memimpin Kerajaan Inggris. Konon ia merupakan ratu berkulit hitam pertama di Kerajaan Inggris, benarkah demikian? (Johan Zoffany)

Stigma sosial dan kurangnya pemahaman tentang penyakit mental berarti hampir tidak mungkin untuk membantu raja "gila". George III tidak mendapatkan dukungan yang sekarang dianggap sebagai kunci untuk merawat orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental.

Akhirnya, putra Charlotte, George IV mengambil alih tahta sebagai wakil penguasa. Tetapi suaminya akan tetap sakit selama sisa hidupnya. Bahkan, pada tahun 1789 rambut ratu telah memutih akibat tekanan penyakit sang raja.

Ketika Charlotte meninggal pada tahun 1818, suaminya sakit parah sehingga dia tidak mengerti bahwa istrinya telah meninggal.

Benarkah Charlotte adalah ratu kulit hitam pertama di Kerajaan Inggris?

Hari ini sejarah mengenang Charlotte sebagai istri yang setia dan sosok tragis yang terkait dengan penyakit mental raja. Tetapi beberapa melihatnya sebagai sosok penting karena alasan lain. Sebagian mengeklaim bahwa Charlotte adalah ratu kulit hitam atau biracial pertama di Kerajaan Inggris.

Selama beberapa dekade, sejarawan memperdebatkan apakah ikatan leluhur Charlotte dengan aristokrasi Portugis berarti dia berkulit coklat.

Mereka yang percaya dia memiliki keturunan Afrika. Pasalnya, ada lukisan yang menggambarkan Ratu Charlotte dengan fitur Afrika. Mereka mengatakan penggambaran lain pada waktu itu yang menunjukkan ratu berkulit terang akan menyembunyikan leluhurnya. Tujuannya agar sesuai dengan cita-cita kecantikan Eurosentris di era tersebut.

Tetapi yang lain mengatakan nenek moyang ratu sangat jauh sehingga kemungkinan besar tidak memengaruhi penampilannya. Sebagian berpendapat bahwa konsep ras modern yang mendorong keyakinan bahwa Charlotte berkulit hitam.

Karena tidak mungkin untuk menentukan bagaimana sebenarnya penampilan Charlotte, argumen tersebut kemungkinan besar sejarah ini tidak akan pernah selesai ditulis.