Busana Perempuan Aceh Masa Lalu, Benarkah Cut Nyak Dien Berhijab?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 15 Mei 2023 | 16:00 WIB
Potret penangkapan Cut Nyak Dien. Beredar informasi bahwa pahlawan perempuan ini menggunakan hijab. Bagaimana pakaian perempuan Aceh pada masanya? (KITLV)

Lantas, seperti apa pakaian yang umumnya dikenakan oleh perempuan Aceh di masa lalu? Hari ini, kebanyakan orang di Aceh lebih menggunakan pakaian modern seperti kaus, kemeja, dan celana.

Di masa lalu, pakaian tradisional keseharian masyarakat Aceh serupa ranah Melayu lainnya, seperti baju kurung dan cekak musang.

Baju kurung merupakan perpaduan dari kebudayaan Melayu, Arab, dan Tiongkok. Bajunya longgar sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh.

Di Aceh, bagian pinggang dalam baju kurung dililitkan songket. Semakin modern, pakaian tradisional ini mengalami modifikasi seperti penambahan motif dan warna yang mencolok khas Aceh.

Baca Juga: Tujuh Perempuan asal Inggris sampai Aceh Mengubah Sejarah Dunia

Baca Juga: Singkap Sejarah Kerja Sama Kesultanan Aceh dengan Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Pocut Meurah Intan, Perempuan Tangguh Aceh yang Diasingkan ke Blora

Baca Juga: Kisah Perempuan: Menelisik Ketangguhan Perempuan Aceh di Masa Lalu

Selanjutnya, ada cekak musang. Banyak yang menyebutnya sebagai baju kurung cekak musang karena masih serupa. Cekak musang dipengaruhi oleh baju gamis yang dipakai oleh kebudayaan Timur Tengah, tetapi lebih pendek dan mengalami penyesuaian pada bagian panggul.

Cekak musang punya perbedaan dari baju kurung biasa, yakni terletak pada adanya belahan kancing. Penggunaannya juga lebih sering pada kegiatan resmi, seperti kalangan pemerintah atau bangsawan.

"Bapak punya foto lama tentang pejuang Aceh. Dari foto itu (wanita Aceh) memang tidak pakai jilbab. Dulu hanya ija sawak ditaruh di atas kepala. Perempuan Aceh pakai sanggul," kata Rusdi Sufi, sejarawan Universitas Syiah Kuala dikutip dari Detik.com

Cut Nyak Dien merupakan salah satu pejuang wanita yang ditakuti oleh Belanda. Sepeninggal suami pertamanya, ia terdorong untuk melanjutkan perjuangan mengusir Belanda dari Aceh. (History/Universal )