Sejarah Pakaian Menjadi Simbol Status Sosial Abad Pertangahan

By Hanny Nur Fadhilah, Rabu, 17 Mei 2023 | 07:00 WIB
Di balik sejarah pakaian menjadi status sosial Abad Pertengahan. (Pinterest)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah pakaian menjadi simbol status sosial di abad pertengahan. Hal ini terbukti dengan banyak sumber tertulis dan visual abad pertengahan yang tersebar saat ini. Jadi, pakaian bukan hanya ekspresi selera dan mode individu, tetapi juga menunjukkan status sosial seseorang. 

Gradasi dalam Status

Sepanjang sejarah pakaian, mode abad pertengahan mulai mengalami perubahan. Pakaian digunakan untuk menyatukan para elit dunia abad pertengahan, lintas wilayah dan agama, dan menciptakan gradasi status dan identitas di antara semua jenis orang.

Kain, tenunan, potongan, dan penjahitan pakaian menjadi cara yang langsung dapat dikenali untuk membedakan antara kelas dan profesi, sementara konsumsi makanan tertentu secara mencolok dengan cara tertentu merupakan indikasi lebih lanjut dari status sosial ekonomi seseorang.

Kain Orang Kaya

Sepanjang sejarah pakaian saat itu, hal yang paling membedakan pakaian orang kaya dan berkuasa adalah kualitas dan kuantitas kain, warna, dan ornamen pakaian yang bisa dilepas. Pakaian terbungkus, dari chlamys hingga toga, sari, dan jubah upacara. Ragam jenis pakaian itu merupakan tanda status sosial seseorang, yang sejatinya begitu banyak bahan yang terbuang sia-sia.

Dan selama sutra dan serikultur dimonopoli oleh Tiongkok, sebagaimana mereka di zaman kuno, memiliki dan mengenakan apa pun yang terbuat dari bahan ini sudah mengesankan karena sutra melekat pada tubuh dan, karena alasan itu, pakaian yang disukai. pelacur, dengan demikian bahan dikutuk oleh tradisionalis Romawi.

Di Eropa utara, kapas tetap menjadi barang mewah, mengingat linen adalah bahan nabati yang dibudidayakan secara lokal untuk pakaian ringan. Memang, representasi kapas yang populer menunjukkan bahwa orang Eropa yang belum pernah melihatnya dibudidayakan membayangkan bahwa itu adalah sejenis wol yang tumbuh di pohon.

Simbolisme Warna

Warna juga merupakan simbol status dan kekayaan yang mudah terlihat dalam sejarah pakaian pada abad pertengahan. Saffron, yang diimpor dari Persia dan Kashmir, harganya mahal dan sering dikaitkan dengan kependetaan.

Kermes, terbuat dari tubuh kering serangga betina Kermes vermilio, yang berasal dari pesisir Mediterania, menghasilkan corak merah tua dan merah tua yang kaya; contoh menakjubkan yang bertahan adalah upacara seremonial raja Norman Sisilia pertama, Roger II, yang dibuat pada tahun 1130-an.

Ungu adalah warna kemewahan yang ekstrim karena pewarnanya sangat langka dan mahal; itu harus dipanen dari sekresi lendir siput laut kecil berduri (spesies Murex brandaris) asli Mediterania timur.