Eiger sang Pengabdi 'Sustain', Menyebarkan Semangat Keberlanjutan

By Utomo Priyambodo, Kamis, 18 Mei 2023 | 12:00 WIB
Acara konferensi rilis laporan keberlanjutan Eiger di Sarinah, Jakarta, 17 Mei 2023. (Eiger Adventure)

Foto booth Eiger di Sarinah, Jakarta. Mereka memamerkan produk ramah lingkungan mereka, mulai dari motor listrik, tas dan pakaian dari bahan daur ulang, hingga sepatu dan pakaian yang terbuat dari material yang bisa terurai cepat di alam. (Eiger Adventure)

Tujuan Eiger mempublikasikan laporan keberlanjutan ini antara lain untuk menyebarkan semangat keberlanjutan. Selain itu, mereka berharap juga bisa menjaring kolaborasi dengan berbagai pihak dalam membuat berbagai program yang berkelanjutan.

“Untuk menjaga alam kita dan rumah kita bersama, Eiger tak bisa bergerak sendiri. Ada kemitraan yang kami bangun dengan seluruh stakeholder dari hulu hingga hilir, demi mengurangi dampak lingkungan dalam seluruh proses bisnis Eiger,” beber Riadi.

Sebagai contoh, Eiger telah bekerja sama dengan Lazada agar mengganti bungkus kemasan produk mereka yang dipesan dan dikirim via daring. Mereka mengganti kemasan dari plastik menjadi kardus yang lebih ramah lingkungan.

Mereka juga telah bekerja sama dengan Spedagi (UMKM lokal yang terkenal dengan produk sepeda bambunya yang dipakai Presiden Jokowi). Spedagi kini telah menyediakan bambu yang ramah langkungan sebagai pengganti besi untuk menjadi penopang tas gunung (carrier) Eiger.

Upaya strategis lain Eiger terhadap keberlanjutan terlah ditulis secara rinci dalam laporan keberlanjutan tahun 2022 yang terdiri 50 halaman itu. Tercatat, ada peningkatan aspek laporan dari hanya delapan capaian di tahun 2021, menjadi 14 capaian di tahun 2022.

“Selama tahun 2022 kami melakukan lebih banyak lagi evaluasi dan pengukuran berbagai aspek yang berdampak terhadap lingkungan," ujar Harimula Muharram, General Manager Product & Sustainability Project Leader Eiger.

"Mulai dari tata kelola dan budaya perusahaan berkelanjutan, menambah jumlah bahan baku dari material terbarukan, melakukan penilaian aspek lingkungan dan sosial pemasok, sampai mengelola berbagai limbah fashion dan produk defect Eiger dalam proyek Eiger Green Project,” paparnya Lula, sapaan Harimula.

Capaian lainnya adalah penggunaan bahan baku dari material terbarukan. Material yang dimaksud mulai dari polyester daur ulang dari botol plastik, serat kayu selulosa, katun organik, hingga penggunaan bambu sebagai material yang diambil langsung dari alam.

Eiger memamerkan produk mereka yang dibuat dari produk reject lain. Ketimbang dibuang, produk reject itu bisa diolah dan diaur ulang jadi produk lain yang bernilai tinggi. (Utomo Priyambodo)

Selain itu, Eiger juga mulai memanfaatkan produk reject mereka untuk diolah kembali menjadi produk lain. Produk hasil daur ulang itu kini juga telah dijual Eiger di berbagai tokonya.

“Tahun 2021 lalu, hanya 3,7% produk Eiger yang menggunakan material terbarukan. Pada 2022 angka ini menjadi 14% produk Eiger telah menggunakan material terbarukan. Kami optimis bisa mencapai target 20% sebelum tahun 2030,” sebut Lula.