Memaknai Sejarah Psikologi Kepribadian Carl Jung, Introvert-Ekstrovert

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 22 Mei 2023 | 08:00 WIB
Carl Jung dikenal dengan sejarah psikologi kepribadiannya yaitu intovert dan ekstrovert. (Kedem Auction House)

Nationalgeographic.co.id—Carl Gustav Jung adalah seorang psikolog berpengaruh yang mendirikan bidang psikologi analitik. Jung juga dikenal karena teorinya tentang bagaimana tipe kepribadian, seperti introvert dan ekstrovert, membentuk perilaku kita.

Selain itu, teorinya tentang ketidaksadaran manusia, termasuk gagasan bahwa ada ketidaksadaran kolektif yang dimiliki semua orang juga begitu dikenal.

Dia juga mengembangkan sejenis psikoterapi, disebut terapi analitik yang membantu orang untuk lebih memahami pikiran bawah sadar mereka. 

Kehidupan Awal dan Pendidikan

Jung lahir pada tahun 1875 di Kesswil, Swiss. Jung adalah putra seorang pendeta, dan bahkan sejak usia dini dia menunjukkan minat untuk mencoba memahami kehidupan mental batinnya.

Dia belajar kedokteran di Universitas Basel, di mana dia lulus pada tahun 1900; dia kemudian belajar psikiatri di Universitas Zurich. Pada tahun 1903, dia menikah dengan Emma Rauschenbach. Mereka menikah sampai Emma meninggal pada tahun 1955.

Di Universitas Zurich, Jung belajar dengan psikiater Eugen Bleuler, yang dikenal mempelajari skizofrenia. Jung menulis disertasi doktoral tentang fenomena okultisme, dengan fokus pada seseorang yang mengaku sebagai medium.

Dia menghadiri pemanggilan arwah yang dia adakan sebagai bagian dari penelitian disertasinya. Dari tahun 1905 sampai 1913, Jung menjadi staf pengajar di Universitas Zurich. Jung juga ikut mendirikan International Psychoanalytic Society pada tahun 1911.

Pada awal 1900-an, Sigmund Freud menjadi teman dan mentor Jung. Baik Jung maupun Freud sama-sama tertarik untuk mencoba memahami kekuatan bawah sadar yang memengaruhi perilaku orang.

Namun, Freud dan Jung tidak setuju pada beberapa aspek teori psikologi. Sementara Freud percaya bahwa pikiran bawah sadar terdiri dari hasrat yang ditekan orang, terutama hasrat seksual, Jung percaya ada motivator penting lain dari perilaku manusia selain seksualitas. Selain itu, Jung tidak setuju dengan gagasan Freud tentang kompleks Oedipus.

Jung kemudian mengembangkan teorinya sendiri, yang dikenal sebagai Jungian atau psikologi analitik. Pada tahun 1912, Jung menerbitkan sebuah buku berpengaruh dalam psikologi, Psychology of the Unconscious, yang menyimpang dari pandangan Freud. Pada tahun 1913, Freud dan Jung mengalami perselisihan.

Perkembangan Sejarah Psikologi Jung