Ketika Restorasi Meiji Hapus Hak Istimewa Samurai di Kekaisaran Jepang

By Sysilia Tanhati, Selasa, 6 Juni 2023 | 14:00 WIB
Restorasi Meiji di Kekaisaran Jepang membawa begitu banyak perubahan radikal. Salah satunya adalah penghapusan hak istimewa dan kelas samurai. (Ueno Hikoma)

Nationalgeographic.co.idRestorasi Meiji, dalam sejarah Kekaisaran Jepang, adalah revolusi politik pada tahun 1868 yang mengakhiri keshogunan Tokugawa (pemerintahan militer).

Revolusi ini otomatis mengakhiri periode Edo (Tokugawa) dan mengembalikan kendali kekaisaran pada kaisar. Di masa ini juga, hak istimewa samurai pun dilucuti hingga kelas samurai benar-benar menghilang di Jepang.

Dalam konteks yang lebih luas, Restorasi Meiji tahun 1868 diidentifikasikan dengan era perubahan politik, ekonomi, dan sosial besar. Pada akhirnya, semua itu membawa modernisasi dan westernisasi bagi Kekaisaran Jepang.

Peristiwa restorasi itu sendiri terdiri dari kudeta di ibu kota kekaisaran kuno Kyoto pada tanggal 3 Januari 1868. Para pelakunya mengumumkan penggulingan Tokugawa Yoshinobu (shogun terakhir).

Mereka memproklamasikan kaisar muda Meiji sebagai penguasa Jepang. Yoshinobu melancarkan perang saudara singkat yang berakhir dengan penyerahannya kepada pasukan kekaisaran pada Juni 1869.

Reformasi dan pemberontakan di Kekaisaran Jepang

Para pemimpin restorasi sebagian besar adalah samurai muda dari domain feodal. “Mereka secara historis memusuhi otoritas Tokugawa,” tulis Kenneth Pletcher di laman Britannica.

Orang-orang itu termotivasi oleh masalah rumah tangga yang berkembang dan ancaman perambahan asing. Kekhawatiran yang terakhir berawal dari upaya kekuatan Barat untuk “membuka” Jepang, dimulai pada tahun 1850-an. Muncul ketakutan bahwa Kekaisaran Jepang akan mengalami tekanan imperialis yang sama seperti yang dialami Tiongkok.

Mereka percaya bahwa Barat bergantung pada konstitusionalisme untuk persatuan nasional dan pada industrialisasi untuk kekuatan material. Selain itu, militer yang terlatih juga dibutuhkan untuk keamanan nasional.

Mengadopsi slogan “perkaya negara, perkuat tentara”, Kekaisaran Jepang berusaha menjadi bangsa yang setara di antara kekuatan Barat.

Salah satu langkah reformasi: hak istimewa kelas samurai dihapuskan

Tujuan awal pemerintahan baru diungkapkan dalam Piagam Sumpah (April 1868). Isinya tentang pendirian majelis permusyawaratan dan diskusi publik serta mencari pengetahuan di seluruh dunia. Kekaisaran Jepang juga menghapus kebiasaan masa lalu.

Tindakan pertama dilakukan pada tahun 1868, meski kekaisaran masih dalam kondisi kacau. Pemerintah memindahkan ibu kota kekaisaran dari Kyoto ke ibu kota keshogunan Edo. Edo pun berganti nama menjadi Tokyo (Ibu Kota Timur). Itu diikuti dengan pembubaran rezim feodal lama.

Reorganisasi administrasi sebagian besar diselesaikan pada tahun 1871. “Saat itu domain secara resmi dihapuskan dan diganti dengan sistem prefektur yang tetap ada hingga saat ini,” tambah Pletcher.

Semua hak istimewa kelas feodal juga dihapuskan. Juga pada tahun 1871 tentara nasional dibentuk. 2 tahun kemudian, undang-undang wajib militer pun disah-kan.

Wajib militer itu pun sekaligus mengganti peran samurai. Selain itu, siapa saja bisa menjadi prajurit atau tentara, tidak melihat kelas atau asalnya.

Beragam reformasi radikal agar bisa sejajar dengan Barat

Selain itu, pemerintah baru menjalankan kebijakan untuk menyatukan sistem moneter dan pajak. Reformasi pajak pertanian tahun 1873 menjadi sumber pendapatan utamanya.

Reformasi lainnya adalah di bidang pendidikan. Kementerian Pendidikan pertama Jepang didirikan pada tahun 1871 untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional.

Hal itu mengarah pada pencanangan Tatanan Sistem Pendidikan dan pengenalan pendidikan universal di Kekaisaran Jepang. Sistem pendidikan pada awalnya menekankan pada pembelajaran Barat. Yang terpenting, pendidikan dasar ini ditujukan bagi anak perempuan juga.

Reformasi Meiji juga bertujuan untuk meningkatkan manufaktur di Kekaisaran Jepang. Manufaktur awalnya didasarkan pada tekstil dan barang-barang sejenis lainnya. Itu akhirnya dialihkan ke pembuatan mesin berat dan senjata.

Pertentangan dari kelas samurai

Perubahan revolusioner yang dilakukan oleh para pemimpin restorasi, yang bertindak atas nama kaisar, menghadapi perlawanan sejak awal. Pertentangan itu semakin meningkat pada pertengahan tahun 1870-an.

Samurai yang tidak puas dengan reformasi berpartisipasi dalam beberapa pemberontakan melawan pemerintah. Yang paling terkenal dipimpin oleh mantan pahlawan restorasi Saigo Takamori dari Satsuma. (Ishikawa Shizumasa)

Samurai yang tidak puas berpartisipasi dalam beberapa pemberontakan melawan pemerintah. Yang paling terkenal dipimpin oleh mantan pahlawan restorasi Saigo Takamori dari Satsuma.

Pemberontakan itu ditekan hanya dengan susah payah oleh tentara yang baru dibentuk. Petani, yang tidak percaya pada rezim baru dan tidak puas dengan kebijakan agrarianya, juga ambil bagian dalam. Pemberontakan tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1880-an.

Restorasi Meiji kadang-kadang dicirikan sebagai kudeta atau revolusi yang mengakhiri sistem shogunal untuk metode pemerintahan.

Restorasi Meiji menyebabkan banyak trauma dan dislokasi sosial di Jepang. Di sisi lain, reformasi memungkinkan Kekaisaran Jepang untuk bergabung dengan jajaran kekuatan dunia di awal abad ke-20.

Kekaisaran Jepang memiliki kekuatan yang semakin besar di Asia Timur sampai gelombang pasang berbalik melawannya dalam Perang Dunia II.

Namun saat ini, Jepang tetap menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia dan pemimpin dalam inovasi dan teknologi. Sebagian besar berkat reformasi Restorasi Meiji.