Ibarat Spons, Sejarah Bahasa Inggris Banyak Menyerap Kosakata

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 27 Mei 2023 | 10:00 WIB
Sejarah bahasa Inggris cukup unik. Bahasa Inggris mengalami evolusi panjang, tetapi sejarahnya singkat sejak abad kelima masehi. Bahasanya menyerap bahasa lain bagaikan spons. (Jeff Buck/Creative Commons License)

Manuskrip syair Beowulf dari periode Anglo-Saxon sebagai bentuk awal gaya bahasa Inggris. (The British Library)

Sejarah bahasa Inggris yang kita kenal sekarang, tidak terlepas dari pengaruh penyebaran agama Kristen. Berbagai istilah gereja yang diambil dari bahasa Latin pada akhirnya diserap oleh bahasa Inggris.

Tidak luput juga ketika bangsa Viking menyerang Inggris pada abad kedelapan hingga kesepuluh. Mereka menetap dan berinteraksi dengan bangsa Anglo-Saxon.

Hal ini memengaruhi kosakata bahasa Inggris mengalami penyerapan seperti egg (telur), call (panggil), bask (keranjang), ill (sakit), leg (kaki), odd (aneh), dan slaught (sembelih).

"Perubahan bahasa itu sendiri juga muncul selama periode ini," terang Vučković. "Akhiran kata bahasa Inggris Kuno menghilang, dan peralihan ke urutan kata yang lebih ketat muncul, semuanya di bawah pengaruh tata bahasa Nordik Kuno".

Tibalah pada peristiwa Pertempuran Hastings pada 1066. Ini adalah salah satu pertempuran hebat antara Inggris dengan orang Normandia di Prancis. Akibatnya, Inggris dikuasai oleh bangsa Normandia di bawah William Sang Penakluk (1028-1087).

Bahasa Prancis Normandia adalah bahasa utama kalangan bangsawan, terutama ketika daerah Inggris dikuasai. Perlahan, bahasa ini diserap oleh bahasa Inggris. Selain itu, bahasa Normandia memang merupakan serapan dari rumpun Prancis dan Nordik.

Vučković menyebut, masa ini menyebabkan beberapa kata seperti archer (pemanah), crime (kriminal), judge (hakim), government (pemerintah), dan servant (pelayan) hadir dalam sejarah bahasa Inggris.

Manuskrip (15224)

Pinjaman dari Perancis terjadi dalam dua tahap. Yang pertama, seperti yang kami katakan, adalah selama periode Norman, terutama dari tahun 1066 hingga 1250.

Kemudian, dari tahun 1250 hingga 1500, fase kedua terjadi," terang Vučković. "Hanya saja kali ini, penutur bahasa Prancislah yang mulai berbicara bahasa Inggris!"

Hal itu dikarenakan kalangan elite Inggris yang mampu berbahasa Prancis sulit menggunakan bahasa campuran Inggris-Normandia. Maka, penggunaan bahasa pada periode kedua ini lebih menggunakan bahasa Inggris yang dapat dimengerti semua orang di Inggris.