Ibarat Spons, Sejarah Bahasa Inggris Banyak Menyerap Kosakata

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 27 Mei 2023 | 10:00 WIB
Sejarah bahasa Inggris cukup unik. Bahasa Inggris mengalami evolusi panjang, tetapi sejarahnya singkat sejak abad kelima masehi. Bahasanya menyerap bahasa lain bagaikan spons. (Jeff Buck/Creative Commons License)

Nationalgeographic.co.id—Sejarah bahasa Inggris "seperti spons," terang Aleksa Vučković, pengamat sejarah Eropa abad pertengahan di Ancient Origins. Alih-alih sekadar bahasa yang mandiri untuk komunikasi antarbangsa, bahasa Inggris menyerap berbagai kosakata yang kuat dari seluruh dunia, bahkan dalam sejarah asal-usulnya sendiri.

Meski Inggris pernah dikuasai oleh Kekaisaran Romawi yang berbahasa Latin, pengaruhnya sirna di abad kelima. Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran dan harus runtuh di abad kelima.

Di saat bersamaan, suku Anglo-Saxon dari Jerman mulai mendiami tempat ini. Dari sinilah, sejarah bahasa Inggris yang kita kenal bermula.

Akan tetapi, bukan berarti tanah Inggris adalah negeri yang kosong tanpa bahasa. Masih ada bangsa Celtic Romano-Inggris yang masih tinggal di sana. Kedatangan Anglo-Saxon dari Eropa utara diundang oleh raja Inggris saat itu pada 449 M untuk mengusir bangsa Pict di utara Inggris.

"Tapi tanah itu terlalu bagus bagi orang Angles dan Saxon, dan mereka memilih untuk tinggal selamanya. Sejak saat itu, bahasa Jermanik mereka mengakar di Inggris dan lambat laun menjadi bahasa utama yang digunakan di pulau itu (Britain), yaitu bahasa Inggris," terang Vučković.

Lambat laun, bangsa Anglo-Saxon mendirikan kerajaannya di Inggris dan mengenalkan bahasa Inggris Kuno yang merupakan bagian awal dari sejarah bahasa Inggris. Mereka membagi dialek yang berhubungan dengan pembagian wilayahnya seperti Mercian, Kentish, Saxon Barat, dan Northrumbian.

Namun, bahasa Inggris kuno hingga sebelum abad ke-12, terdengar asing bagi kita hari ini. Bahasa pada periode Anglo-Saxon ini terbaca sekilas menyerupai bahasa Jerman dan rumpunnya.

Sementara, seiring kekuasaan semakin meluas di Pulau Britain, orang-orang Celtic semakin terpinggirkan. Bahasa mereka seperti Welsh dan Cornish, kelak akan terserap dalam bahasa Inggris kuno menjadi bahasa yang kita kenal sekarang, seperti lochgull (camar), penguin, dan lawn (rumput).

Vučković menampilkan beberapa kalimat dari naskah Inggris Kuno yang bertuliskan: "Ond mid ungemete mǣnde þæt þǣr þā næs swelc sacu swelc þǣr oft ǣr wæ" yang berarti "Dan dengan kurangnya kesederhanaan mengeluh bahwa tidak ada perselisihan seperti yang sering terjadi sebelumnya".

Tulisan bahasa Inggris kuno ini menyerupai beberapa rumpun bahasa Jerman hari ini. Salah satunya dalam bentuk bahasa Inggris.

Kalimat itu, dalam bahasa Denmark dalam Google Terjamahan adalah "Og med mangel på mådehold klagede over, at der ikke var nogen strid, som der ofte før var". 

Anda bisa melihat persamaan dari "Ond mid" pada bahasa Inggris Kuno dengan "A mat" dari bahasa Denmark, dan beberapa kata lainnya yang bisa dilihat. Etnik Angles dan Saxon berasal dari Eropa Utara, khususnya di antara Jerman, Belanda, dan Denmark hari ini.

Manuskrip syair Beowulf dari periode Anglo-Saxon sebagai bentuk awal gaya bahasa Inggris. (The British Library)

Sejarah bahasa Inggris yang kita kenal sekarang, tidak terlepas dari pengaruh penyebaran agama Kristen. Berbagai istilah gereja yang diambil dari bahasa Latin pada akhirnya diserap oleh bahasa Inggris.

Tidak luput juga ketika bangsa Viking menyerang Inggris pada abad kedelapan hingga kesepuluh. Mereka menetap dan berinteraksi dengan bangsa Anglo-Saxon.

Hal ini memengaruhi kosakata bahasa Inggris mengalami penyerapan seperti egg (telur), call (panggil), bask (keranjang), ill (sakit), leg (kaki), odd (aneh), dan slaught (sembelih).

"Perubahan bahasa itu sendiri juga muncul selama periode ini," terang Vučković. "Akhiran kata bahasa Inggris Kuno menghilang, dan peralihan ke urutan kata yang lebih ketat muncul, semuanya di bawah pengaruh tata bahasa Nordik Kuno".

Tibalah pada peristiwa Pertempuran Hastings pada 1066. Ini adalah salah satu pertempuran hebat antara Inggris dengan orang Normandia di Prancis. Akibatnya, Inggris dikuasai oleh bangsa Normandia di bawah William Sang Penakluk (1028-1087).

Bahasa Prancis Normandia adalah bahasa utama kalangan bangsawan, terutama ketika daerah Inggris dikuasai. Perlahan, bahasa ini diserap oleh bahasa Inggris. Selain itu, bahasa Normandia memang merupakan serapan dari rumpun Prancis dan Nordik.

Vučković menyebut, masa ini menyebabkan beberapa kata seperti archer (pemanah), crime (kriminal), judge (hakim), government (pemerintah), dan servant (pelayan) hadir dalam sejarah bahasa Inggris.

Manuskrip (15224)

Pinjaman dari Perancis terjadi dalam dua tahap. Yang pertama, seperti yang kami katakan, adalah selama periode Norman, terutama dari tahun 1066 hingga 1250.

Kemudian, dari tahun 1250 hingga 1500, fase kedua terjadi," terang Vučković. "Hanya saja kali ini, penutur bahasa Prancislah yang mulai berbicara bahasa Inggris!"

Hal itu dikarenakan kalangan elite Inggris yang mampu berbahasa Prancis sulit menggunakan bahasa campuran Inggris-Normandia. Maka, penggunaan bahasa pada periode kedua ini lebih menggunakan bahasa Inggris yang dapat dimengerti semua orang di Inggris.

Lagi-lagi, penyerapan dalam sejarah bahasa Inggris terhadap bahasa utama Prancis terjadi.

Bahasa Inggris pada abad ke-14 ini mengalami perubahan jauh dari bahasa kuno mereka. Pada masa ini, bahasa Inggris sudah menyerupai versi modern yang kita kenal hari ini.

Barulah, peradabannya yang lebih maju, mengantarkan bangsa Inggris melakukan penjelajahan yang luas ke seluruh dunia. Mereka harus pandai berinteraksi, berpolitik, dan berdagang dengan negara-negara lainnya, termasuk di Eropa sendiri.

Koran The Manchester Guardian (kini The Guardian) edisi perdana 5 Mei 1821. (David McCoy/The Guardian)

Hal itu menyebabkan berbagai bahasa Eropa diadaptasi, seperti bahasa Latin dan Yunani yang sering dipakai kalangan agamawan dan cendekiawan, bahasa Spanyol, Arab, dan Romawi yang disebabkan interaksi dan pertukaran ilmu pengetahuan.

Tanah jajahan yang jauh seperti Afrika Selatan, Australia, Amerika, dan Kanada, menyebabkan mereka punya hubungan dengan bangsa lainnya. Dari sinilah, berbagai kata diadopsi seperti bamboo (bambu), tattoo (tato), boomerang (bumerang), kanguru, taboo (tabu), tsunami, cacao (kakao), tomato (tomat), cannibal (kanibal), dan lain sebagainya.

Inilah sejarah Bahasa Inggris. Bahasa mereka hadir seiring dengan perkembangan peradaban mereka yang berdarah dan penuh dengan eksplorasi. Sampai saat ini, karena fleksibelnya bahasa Inggris, yang mampu menuturkannya ada di seluruh dunia.