Serigala Raksasa Amarok dalam Mitologi Inuit, Suku di Kawasan Kutub

By Galih Pranata, Sabtu, 27 Mei 2023 | 12:55 WIB
Ilustrasi Amarok, sosok serigala raksasa yang mengerikan dalam mitologi Inuit di kawasan kutub. (Innistrad/Wattpad)

Nationalgeographic.co.id—Masyarakat Inuit atau Suku Inuit terbentang dari Selat Bering, sebagian Greenland, hingga ke Kanada bagian Utara. Mereka punya mitologi Inuit.

Bahasa Inuit adalah bagian dari bahasa Eskimo–Aleut, juga dikenal sebagai Inuit-Yupik-Unangan, dan juga sebagai Eskaleut. Inuit adalah keturunan orang Thule.

Thule adalah nenek moyang dari semua Inuit modern. Mereka berkembang di pesisir Alaska pada tahun 1000. Mereka berkembang ke arah timur melintasi Kanada bagian utara, mencapai Greenland pada abad ke-13.

Wajah mereka dikenal sangat mirip dengan Orang Asia Timur dan hal ini menjadi bukti bahwa Orang Asia sejak dahulu kala telah berimigrasi ke Benua Amerika. Mereka juga memiliki bahasa isyarat.

Bahasa Isyarat Inuit adalah isolasi bahasa yang terancam punah yang digunakan di Nunavut. Menariknya, mereka memiliki ikon mitologi yang unik. Sebut saja, Amarok atau Amaruq.

Mitologi Inuit menghadirkan beberapa kesamaan dengan agama-agama tertentu di sebagian besar wilayah dingin kutub. Praktik keagamaan tradisional Inuit membentuk sejenis perdukunan dengan animisme (binatang) sebagai dasar mitologinya.

Kosmologi Inuit bukanlah agama dalam pengertian teologis. Suku Inuit tidak diatur oleh siapa pun. "Tidak ada dewa angin atau matahari," tulis HistoryGal kepada Virily dalam artikelnya, "Legendary creatures of Canada’s “First Nations”: Amarok" terbitan 26 Juni 2018.

Bagi orang-orang Inuit, mereka percaya bahwa tidak ada hukuman abadi di kehidupan selanjutnya. Mereka juga percaya tidak akan adanya kekacauan atau pertanyaan kritis tentang dari mana dunia berasal.

Suku Inuit percaya akan adanya dunia lain di bawah laut, di bawah bumi, dan di langit. D sanalah tempat angakok atau dukun terbaik memiliki kekuatan untuk berkunjung dalam mimpi atau saat kesurupan.

Cerita tradisional, mitologi, ritual, dan pantangan orang Inuit sering kali merupakan tindakan pencegahan terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan Kutub Utara mereka yang keras.

Tampaknya istilah Amarok dalam mitologi Inuit pada saat yang sama merujuk pada roh serigala di dalam kepercayaan aninisme Inuit. Faktanya, ahli kriptozoologi menganggapnya sebagai canis lupus arctic (serigala putih kutub).

Betapapun, sosok Amarok dalam mitologi Inuit menunjukkan bahwa ia dipandang sebagai pemburu yang hebat nan tangguh. Berbeda dengan serigala yang berburu secara berkelompok, Amarok dapat berburu sendirian.

Di sisi lain, Amarok dikenal mengerikan karena terkenal "menyerang pemburu (dari kalangan) manusia yang keluar dan berburu sendirian di malam hari dengan segala kecerobohan atau kebodohannya," imbuhnya.

Menulis pada abad ke-19, ahli geologi Denmark dan cendekiawan Greenland Hinrich Johannes Rink melaporkan bahwa Inuit Greenland menyimpan kata Amarok khusus untuk serigala legendaris ini. Adapun orang Arktik lainnya menggunakannya untuk merujuk pada serigala mana pun.

Serigala dianggap sangat diperlukan dalam pemeliharaan populasi karena jenis perburuan yang digunakannya.

Legenda Amarok dan karibu dalam mitologi telah diceritakan oleh Farley Mowat, seorang penulis Kanada, pada tahun 1974. Farley Mowat memopulerkan legenda mitologis itu, bahwa Kayla, dewa langit, telah menciptakan seorang pria dan wanita dan membiarkan mereka sendirian untuk mengatur dan menjaga diri mereka sendiri.

Ilustrasi berjudul (Charles Francis Hall)

Mowat mengisahkan, "pria dan wanita itu mengamati sekeliling mereka di mana tidak ada hewan, bahkan nyamuk pun tidak ada di sekitar mereka. Wanita itu bosan hanya melihat pria itu."

Dia kemudian memanggil Kayla dan memintanya untuk mengisi bumi. Kayla menyuruhnya menggali lubang melalui es dan mulai memancing.

"Nah, lihatlah, dia membesarkan, satu demi satu, semua hewan di dunia mulai dari ikan gobi (ikan kecil yang naik ke sungai Great North) hingga partridge salju (putih di musim dingin dan cokelat di musim panas)," tutur Mowat.

Hewan terakhir yang dibesarkan wanita itu adalah karibu. Kemudian Kaila menjelaskan kepada wanita itu bahwa karibu adalah hadiah terbesar yang pernah dia terima karena akan membantu wanita dan pria untuk bertahan hidup.

Karibu merupakan istilah lain untuk menyebut jenis rusa kutub (Rangifer tarandus). Karibu adalah spesies rusa yang tersebar di sekitar wilayah kutub bumi, yakni Arktik, subarktik, tundra, daerah boreal dan pegunungan utara Eropa, Siberia, dan Amerika Utara.

Wanita itu melepaskan karibu dan menyuruhnya berkembang biak dan membentuk kawanan besar untuk menjelajahi hutan dan dataran es di bumi. Nahas, manusia memburu karibu, makan karibu, membangun tenda dan pakaian dari kulit karibu. 

Lama kelamaan, hanya tersisa karibu yang sakit, yang lumpuh dan yang kurus yang tidak diinginkan pria atau wanita. Ketika sepasang wanita atau pria itu mulai kelaparan, Kayla mengunjungi Amarok yang singgasananya tak jauh dari Kayla.

Singkat cerita, Amarok mengirimkan serigala yang pada akhirnya mampu memelihara populasi karibu yang dapat menjadi bagian untuk mempertahankan kehidupan pria dan wanita itu.

Meski begitu, dalam mitologi Inuit atau orang-orang Eskimo, Amarok dianggap sebagai serigala raksasa yang mengerikan. Ia dapat memburu dan melahap siapa saja yang dengan kebodohannya berburu sendirian di malam hari.