Sejarah Era Victoria: Ketika Tuberkulosis Menjadi Standar Kecantikan

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 28 Mei 2023 | 16:13 WIB
Penyakit tuberkulosis (TBC) menjadi standar kecantikan dalam sejarah era Victoria. (Deadmaidens)

Beberapa penulis terkenal di antara banyak penderita termasuk Robert Louis Stevenson, John Keats, dan Emily Brontë. Semua dikatakan telah meningkatkan daya kreatif karena kondisi fisik mereka memburuk. Tidak mengherankan, hal ini menyebabkan banyak jenis sastra dan seni pada masa itu ingin tertular tuberkulosis

Tuberkulosis sebagai Hiburan

"Keindahan tragis" yang terkait dengan tuberkulosis juga berhasil memasuki dunia hiburan abad ke-19 dalam sejarah era Victoria.

Lapisan atas masyarakat Victoria sering mengunjungi opera, di mana kisah-kisah yang memilukan tentang para korban konsumsi yang cantik akan digambarkan.

Dua opera populer yang mengeksplorasi tema penyakit ini termasuk La Traviata dan La Boheme karya Giacomo Puccini. Berdasarkan sebuah novel, kisah tragis La Traviata adalah representasi tuberkulosis yang sangat romantis. Ini mengikuti kisah dua kekasih: pelacur muda dan cantik Violetta dan pengagum rahasianya Alfredo. 

Tema cerita tentang cinta, kegembiraan, kemudaan, dan kecantikan disertai dengan ancaman penyakit dan kematian yang membayangi, dengan konsumsi Violetta memainkan peran yang semakin besar seiring berjalannya cerita.

Mengingat bahwa tuberkulosis begitu sering ditampilkan dalam konteks romantisme dalam seni, tidak heran jika orang Victoria melihatnya sebagai penyakit romantis.