Daemon, Roh Punya Sifat Seperti Dewa dan Manusia di Mitologi Yunani

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 30 Mei 2023 | 10:00 WIB
Daemon, dewa atau roh minor di mitologi Yunani kuno. Namun filsuf seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles memaknai makhluk Daemon dengan berbeda. (Mythus Fandom)

Mereka adalah pelancong yang luar biasa, mampu menghilang dan muncul kembali di mana pun mereka mau. Mereka diterima di Gunung Olympus dan di dunia fana, dan mereka bahkan dapat melakukan perjalanan ke dunia bawah dan sebaliknya. Tidak ada batasan yang dapat mencegah mereka pergi ke tempat yang mereka butuhkan.

Sebagai keturunan dewi bumi yang agung, Gaia dalam mitologi Yunani mereka memiliki hubungan alami dengan bumi. Jika mereka memilih untuk memberkati tanah Anda, tanaman Anda akan tumbuh subur dan subur. Mereka bahkan bisa menyelamatkan orang kelaparan dari kelaparan dengan memanggil buah dari bumi. 

Meskipun roh tidak terlihat oleh manusia, kehadiran mereka dapat dirasakan, dan suaranya dapat didengar. Mereka luar biasa cerdas, bahkan mampu meramal masa depan. Ketika mereka memiliki pesan penting untuk disampaikan, mereka dapat mengirimkannya kepada Anda dalam mimpi, atau bahkan membisikkannya langsung ke dalam hati Anda.

Beda Versi Daemon dalam Mitologi Yunani vs Kristen

Ketika agama Kristen mulai mengambil alih tradisi Yunani dan Romawi, sarjana Kristen menghasilkan beberapa interpretasi baru untuk Daemon. 

Pembuatan ulang yang paling terkenal adalah "setan". Setan Kristen didasarkan pada cerita Romawi tentang kakodaimon, roh jahat yang menganiaya manusia dengan nasib buruk dan dorongan dosa.

Pembuatan ulang lainnya adalah "malaikat pelindung". Daemon, yang digambarkan sebagai makhluk setengah dewa yang diciptakan ketika orang baik mati, sangat mirip dengan malaikat Kristen. Keyakinan umum Romawi bahwa Daemon mengawasi kita mengilhami kepercayaan Kristen pada malaikat pelindung, yang melakukan hal yang sama.

Representasi Budaya

Socrates, bapak filsafat Yunani, terkenal karena mengklaim bahwa ia dilahirkan dengan Daemon pribadi, yang diberikan para dewa kepadanya sebagai hadiah. 

Socrates menggambarkan Daemonnya sebagai "peramal internal", yang berarti bahwa roh adalah bagian dari dirinya sendiri, bukan makhluk yang terpisah. Peramal berbicara setiap kali Socrates hendak berperilaku salah, tetapi ketika dia benar, itu tidak mengatakan apa-apa. Dengan cara ini, Daemon Socrates sangat mirip dengan "hati nurani" hari ini.

Murid Socrates yang paling terkenal, Plato, memberikan sentuhan baru pada Daemon. Plato mengklaim bahwa Daemon ditugaskan kepada setiap orang, pada saat kelahirannya, sehingga dia akan selalu memiliki semangat yang mulia untuk membimbing dan menjaganya sepanjang hidup.

Tidak seperti Socrates, Plato menyatakan ini adalah makhluk eksternal. Mereka melekat pada laki-laki, tetapi mereka bukan milik laki-laki. Dengan cara ini, Daemon Plato sangat mirip dengan "malaikat pelindung" hari ini.