Novel Tertua di Dunia Ditulis Oleh Dayang-Dayang Kekaisaran Jepang

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Rabu, 31 Mei 2023 | 12:00 WIB
Murasaki Shikibu dayang-dayang istana kekaisaran Jepang menulis kisah Genji di kuil Ishiyama. (Culture Club)

Kaisar Suzaku yang sudah pensiun meminta Genji untuk menikahi putri ketiganya karena dia mengkhawatirkan kesejahterannya. Gadis itu keponakan Fujitsubo berselingkuh dengan putra sahabat Genji.

Genji kemudian dipaksa untuk menerima anak hasil hubungan perselingkuhan ini, bernama Kaoru. Bagian terakhir novel ini terdiri dari 10 bab mengisahkan cerita setelah kematian Genji. Kisah tentang masalah dan intrik yang menimpa keturunannya khususnya Kaoru putranya dan Niou cucu Genji.

Sejarah mencatat setelah kaisar Ichijo meninggal di tahun 1011, Murasaki Shikibu pensiun dari dayang-dayang istana kekaisaran Jepang dan diduga tinggal di sebuah biara. Genji Monogatari terus diterjemahkan kembali dalam sastra Jepang modern.

Yosano Akiko menerjemahkan untuk pertama kalinya dalam sastra Jepang modern menurutnya, “Murasaki menuliskan hanya sampai bab 33, bab selanjutnya dituliskan oleh Daini no Sammi putrinya ”

Sebenarnya di tahun 1882, novel ini sudah pernah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris oleh Suematsu Kencho, namun tidak selesai. Dikutip dari Britannica, Arthur Waley di tahun 1925 menerjemahkan The Tales of Genji dalam Bahasa Inggris.

Terjemahannya sangat indah dan sangat menginspirasi, walaupun dirasa terlalu bebas. Edward Seidensticker di tahun 1976 menerjemahkan sesuai dengan naskah aslinya baik dalam isi novel maupun nada cerita.

Upaya ketiga kalinya untuk menerjemahkan dalam Bahasa Inggris dilakukan oleh Royall Tyler. Ia membutuhkan waktu delapan tahun untuk dapat menyelesaikan teks lengkap The Tales of Genji di tahun 2001.