Jika dikelola dengan baik, tanaman bambu dapat memberikan banyak manfaat tidak hanya secara ekologi, tetapi juga secara ekonomi. Sebelumnya, seperti telah disebutkan di atas, KEHATI telah melakukan penanaman bambu di daerah Ngada, Nusa Tenggara Timur dan area Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Bambu yang ditanam itu akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai contoh, jenis bambu tabah di Bali dan Lombok.
Pakar bambu dari Universitas Udayana, Pande Ketut Diah Kencana, menjelaskan bahwa ada setidaknya lebih dari 14 jenis turunan bambu tabah yang telah dikembangkan untuk pangan, seperti rebung, asap cair, teh daun bambu, dan lain sebagainya.
“Rebung bambu tabah sangat spesifik disukai, bentuknya cantik dan rasanya lebih renyah. Rebungnya sudah diekspor ke Korea,” ujar Diah.
Pada akhirnya, bambu di Indonesia masih sangat penting untuk kepentingan ekologi dan ekonomi. Tidak hanya untuk kini, tetapi juga untuk masa depan.
"Bambu dapat menjadi tanaman rehabilitasi dan dapat mengembalikan fungsi lahan sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan penyerap karbon,” tegas Rony.
"Bambu juga bisa memberikan alternatif livelihood (mata pencaharian) bagi masyarakat yang mengelolanya," tambahnya lagi.