Astarte, Dewi Prajurit Mitologi Mesir Kuno Punya Banyak Pengikut

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 10 Juni 2023 | 10:30 WIB
Astarte adalah dewi perang dan prajurit dalam mitologi Mesir kuno. (World History)

Nationalgeographic.co.id - Astarte adalah dewi prajurit dalam mitologi Mesir kuno. Dia juga dikaitkan dengan mesin perang yang sangat kuat kala itu, yaitu kuda dan kereta.

Dia sangat menyukai orang-orang yang pandai menunggang kuda. Hal ini seperti yang ditunjukkan oleh satu cerita: dia senang dengan kenyataan bahwa putra firaun adalah penunggang kuda yang hebat.

Kultus Astarte sangat penting di Mesir, dan obelisk khusus dibuat untuk tujuan memujanya. Dia dianggap sebagai salah satu dewa/dewi utama Mesir.

Penampilan

Astarte dalam mitologi Mesir kuno biasanya ditampilkan sebagai wanita cantik telanjang. Seringkali, dia memakai tanduk banteng di kepalanya, tanda dominasi dan kekuasaan.

Banyak penggambaran juga menunjukkan dia memiliki dua sayap. Sudah umum bagi Astarte untuk ditampilkan dengan pinggul yang bulat, yang diasosiasikan dengan keibuan dan kesuburan.

Kadang-kadang tubuhnya ditampilkan sebagai androgini, yang berarti tidak terlihat laki-laki atau perempuan. Astarte juga bisa ditampilkan mengenakan mahkota. 

Karena dia dianggap sebagai nyonya kuda oleh orang Mesir, banyak penggambaran dirinya menunjukkan dewi sedang menunggang kuda atau ditemani kuda.

Dalam mitologi Mesir kuno, ayah Astarte adalah dewa matahari Ra, atau Ptah, dewa pengrajin. Jika dia adalah putri Ra, itu berarti dia juga saudara perempuan Anat, dewi perang lainnya. Astarte juga dikaitkan dengan putri Ra lainnya, yaitu Hathor. Hathor adalah dewi kesuburan, yang tentu saja merupakan atribut yang juga dikenal oleh Astarte.

Astarte juga memiliki seorang putra, menurut orang Kanaan, bernama Hauron. Hauron juga kemudian secara resmi diterima ke dalam agama Mesir.

Asal dan Sejarah

Sangat sedikit informasi tentang Astarte khususnya soal inkarnasinya dalam mitologi Mesir kuno. Astarte juga mempunyai versi lain yaitu dewi Ishtar Mesopotamia.

Astarte secara resmi diadopsi ke dalam agama Mesir selama dinasti Mesir ke-18. Sebagai Ishtar, ada cukup banyak cerita tentang Astarte dalam The Epic of Gilgamesh. Di sini, dia terlihat sedikit murung dan manja. Dalam satu cerita, dia pergi ke gerbang dunia bawah dan menuntut untuk diizinkan masuk.

Ishtar sangat menyukai cinta dan menjadi sangat terobsesi dengan beberapa pria yang dia bersikeras ingin dia nikahi. Gilgamesh sendiri mengatakan tidak, terima kasih, karena telah mendengar cerita tentang semua pria lain yang Ishtar cintai dan kemudian dicampakkan atau disakiti dengan cara tertentu. 

Ketika Ishtar gagal mendapatkan keinginannya sendiri, dia bisa menjadi sangat jahat karenanya. Dia agak liberal dengan tuntutan dan kutukannya. Masalahnya adalah, meskipun Astarte berasal dari Ishtar, kita tidak dapat berasumsi bahwa bentuk Mesir dari dewi ini sama seperti Ishtar.

Ishtar dan Astarte mungkin juga menjadi inspirasi bagi Maria, ibu Yesus, dalam agama Kristen modern, karena kultus Ishtar menyebar ke seluruh Timur Tengah dan sekitarnya, sampai ke Eropa. Mungkin juga Astarte menjadi inspirasi bagi dewi Yunani Aphrodite, yang memiliki banyak kemiripan dengan Astarte.

Astarte dalam Banyak Budaya 

Dewi Astarte mengambil banyak nama dan bentuk di antara budaya yang berbeda. Menurut mitologi Kanaan, Astarter adalah satu dan sama dengan dewi Asiria-Babilonia Ishtar. Sosok dewa ini juga disebut diambil dari dewi Sumeria Inanna.

Inanna juga dikenal oleh orang Aram sebagai dewa Attar. Mitosnya ditafsirkan dengan cara yang berbeda oleh orang Yunani agar selaras dengan mitos dan legenda budaya mereka sendiri. 

Di Yunani dia dikenal sebagai Aphrodite dan dipuja sebagai Dewi Cinta. Di Mesir Astarte adalah dewi prajurit yang dipasangkan dengan Anat. Di Phoenicia dia adalah saudara perempuan Asherah dan Ba'alat Gebal yang menikah dengan saudara laki-laki mereka El atas perintah ayah mereka Epigeius.

Nama Astarte terkadang juga diterapkan pada pemujaannya di budaya Mesopotamia seperti Asiria dan Babilonia. Ashtoreth disebutkan dalam Alkitab Ibrani sebagai dewi asing non-Yehuda, dewi utama orang Sidon atau Fenisia, yang mewakili kekuatan produktif alam.

Dalam pengetahuan Abrahamik, dia dikenal sebagai Ashtoreth dan dipandang oleh mereka sebagai dewi kesuburan Kanaan serta kekuatan produktif dari alam itu sendiri.

Patung-patungnya ditemukan di seluruh Israel dengan lambang tanduk bulan sabit. Dia terkadang disalahartikan sebagai Asherah, tetapi Ashtoreth dan Asherah adalah dewi yang berbeda meskipun keduanya sama-sama menyandang gelar Ratu Surga. 

Pengaruh Modern

Astarte adalah dewi dengan banyak nama, dengan kisah yang menjangkau banyak budaya, banyak bagian dunia, dan hampir seluruh sejarah manusia. Pengaruhnya terhadap agama modern masih terasa kuat dan sentuhan Astarte dapat ditemukan di beberapa tempat yang mengejutkan.

Sebagai dewi kuno yang penting, Astarte dengan banyak namanya sering disebut di media seperti video game, animasi, novel fantasi, dan film. Sebagai Ishtar, misalnya, dia disebutkan dalam komik Sandman, serta dalam cerita Conan the Barbarian.