Nationalgeographic.co.id—Yomi, atau Yomi-tsu-kuni, adalah dunia bawah agama Shinto, meskipun itu bukan bagian dari teologi Shinto. Yomi hanya muncul dalam mitologi Jepang seperti yang dikisahkan di Kojiki abad ke-8 Masehi. Yomi muncul di kisah dewa pencipta Izanami dan Izanagi. Seperti apa Yomi, dunia bawah dalam mitologi Jepang?
Yomi dalam mitologi Jepang
Yomi (Tanah Kegelapan), juga dikenal sebagai Ne-no-kuni (Tanah Akar) atau Soko-no-kuni (Tanah Berongga). Anda bisa membayangkan Yomi sebagai tempat di bawah bumi di mana jiwa-jiwa orang mati berkumpul.
Diduga ada dua pintu masuk ke Yomi. Yang pertama adalah sebuah lubang di Provinsi Izumo yang diblokir oleh batu besar. Sedangkan yang kedua adalah pintu masuk yang lebih dramatis di mana semua lautan terjun ke bumi.
Yomi dalam kisah Izanami dan Izanagi, dewa dewi pencipta pulau-pulau dalam mitologi Jepang
Yomi menonjol dalam dua mitos Shinto. Yang pertama melibatkan Izanami dan Izanagi, para dewa yang menciptakan pulau-pulau di Jepang. Pasangan itu juga mengasuh banyak dewa lain; kelahiran datang dengan harga tertentu. Izanami mengalami luka bakar parah saat dia melahirkan Kagutsuchi sang dewa api. Dalam mitologi Jepang, banyak banyak dewa lahir dari air mata Izanami saat dia menderita luka-lukanya sampai, akhirnya, meninggal.
Izanagi, tidak dapat hidup tanpa istri tercintanya, dengan tergesa-gesa mengikutinya ke dunia bawah. Sayangnya, dia tidak dapat menyelamatkannya karena dia sudah makan makanan di Yomi. Sang dewi pun dilarang kembali ke alam kehidupan.
Namun, Izanami memohon kepada para dewa untuk dijadikan pengecualian. Dewa pun membuat Izanagi berjanji bahwa dia akan bersabar dan tidak mencoba untuk melihat istrinya dalam keadaannya saat ini.
Namun, proses pelepasannya lama. Itu membuat Izanagi tidak sabar dan tidak bisa menunggu lagi sehingga dia berusaha untuk melihat istrinya. Apa yang terlihat ternyata membuatnya kaget. Izanagi melihat tubuh sang dewi sudah membusuk.
Izanami sangat tidak senang pada suaminya yang melanggar janjinya dan melihatnya dalam keadaan seperti itu. Murka karena ulah sang suami, Delapan Guruh dan Wanita Jelek yang berasal dari rambut Izanami mengusir dewa itu keluar dari dunia bawah.
Di versi lain dalam mitologi Jepang, Izanagi melarikan diri ketakutan saat melihat Izanami yang menjijikkan. Saat melarikan diri, Izanagi menghentikan pengejaran petir dengan melemparkan tongkatnya (kunado-no-kami) ke arah petir. Ia pun mengacungkan tiga buah persik, buah yang dianggap memiliki sifat magis.