Legenda Momotaro, Mitologi Jepang Populer yang Kerap Diadaptasi

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 7 Juni 2023 | 16:14 WIB
Lukisan karya Utagawa Toyoharu yang mengisahkan Momotaro bersama berbagai jenis hewan melawan iblis di Pulau Onigashima. (Utagawa Toyoharu)

Nationalgeographic.co.id—Pokemon, serial animasi Jepang yang populer itu, memiliki berbagai makhluk baru yang terinspirasi dari ragam cerita masyarakat dari seluruh dunia. Ragam karakter itu hadir di gim Nintendo Switch bernama Pokémon Scarlet and Violet’s.

Sebuah kawasan baru di gim itu bernama Kitakami. Permainannya mengajak para pemain untuk berpetualang dan berhadapan empat Pokemon baru penjaga yakni, Okidogi, Munkidori, dan Fezandipiti, dan Ogerpon bertopeng.

Melansir Screen Rant, keempatnya meniru model anjing, monyet, dan burung pegar. Pada Ogerpron mengikuti bentuk monster mitologi Jepang yang disebut sebagai Oni.

"Dan bagi yang akrab dengan mitologi Jepang, rentetan ini menyerupai kisah Momotaro," ungkap Matthew Wilcox, penulis di laman tersebut.

Dalam mitologi Jepang, Momotaro adalah kisah populer yang diperkirakan legendanya ditulis di Kekaisaran Jepang periode Edo (1603—1868). Mitologi ini dituturkan secara lisan, yang kemungkinan kisah aslinya telah mengalami modifikasi dan berbagai versi hari ini.

Legenda menyebutkan bahwa Momotaro adalah anak yang dikirim dari surga kepada sepasang suami-istri. Dia hadir dari buah persik yang ditemukan oleh wanita yang kelak menjadi ibunya saat mencuci di sungai.

Buah persik itu awalnya diberikan kepada suaminya. Ketika hendak dibuka, ternyata isinya adalah anak manusia. Oleh karena itu ia diberi nama Momotaro. Secara bahasa, momo berarti persik dan taro adalah nama putra sulung yang umum dipakai di Jepang.

Versi lain dari mitologi Jepang ini adalah bahwa buah persik raksasa dimakan oleh wanita tua tanpa anak. Ketika buah persik raksasa itu membuat wanita tersebut kembali muda dan kecantikannya.

Sang suami ketika pulang ke rumah terkejut atas apa yang terjadi. Dia pun memakan buah yang sama dengan harapan bisa kembali muda dan tampan.

Keduanya pun melahirkan seorang anak yang dinamai Taro. Bocah laki-laki itu selalu patuh mengikuti perintah orang tuanya. Secara sifat, Taro digambarkan baik, berani, kuat, dan ramah, seperti panutan umumnya tentang anak-anak di berbagai mitologi di seluruh dunia.

Ketika Momotaro tumbuh dewasa, ia sangat kuat tetapi sifatnya pemalas. Sehari-harinya lebih banyak diisi dengan tidur. Sampai pada suatu hari, dia desak oleh masyarakat desanya untuk mengusir iblis yang tinggal di Pulau Onigashima.

Secara bahasa Pulau Onigashima adalah Pulau Para Raksasa (Pulau Para Oni/Ogre). Pulau ini tidak nyata. Mitologi tentang pulau tersebut dan Momotaro juga dipakai dalam cerita populer serial animasi tentang bajak laut One Piece.

Karena didesak, Momotaro berjalan untuk melawan iblis di Pulau Onigashima. Selama perjalannya, ia bertemu dengan tiga binatang yakni seekor anjing, monyet, dan burung pegar. Ketiganya adalah makhluk yang bisa berbicara dengan bahasa manusia. Mereka pun akhirnya berkawan untuk melawan iblis. 

Singkat cerita, iblis akhirnya dikalahkan oleh Momotaro dan kawan-kawannya. Pemimpin iblis itu ditangkap dan di bawa ke desanya, bersama harta dan makanan yang jumlahnya sangat banyak. Rampasan ini membuat mereka tetap hidup bersama dengan bahagia dan sejahtera selamanya.

Mitologi Jepang tentang Momotaro sering dikaitkan dengan Okayama, sebuah kota di bagian barat Jepang yang berbatasan langsung dengan prefektur Hiroshima. Diyakini, kemungkinan dari kota inilah legenda Momotaro berasal.

Sementara Pulau Onigashima diyakini adalah Pulau Megijima yang berada di selat antara Pulau Honshu dan Shukoku. Pulau itu memiliki banyak gua yang luas. Bahkan, saking percayanya, masyarakat membuat patung iblis di sana sebagai acuan cerita mitologi Jepang itu.

Cerita tentang Momotaro tidak hanya dipakai dalam budaya populer saja. Selama Perang Dunia II, Momotaro sempat dikemas dalam film dan kartun yang ditujukan untuk propaganda melawan dominasi kulit putih.

Film itu berjudul Momotaro: the Sacred Sailor yang tayang perdana pada April 1945. Dalam ceritanya, Momotaro pergi ke Indonesia setelah berpamitan dengan keluarga dan penduduk desa untuk operasi militer. Di sana, ia bersama hewan bersama berjuang melawan iblis sampai ke Onigashima.

Manusia dan hewan dalam film tersebut merepresentasikan orang-orang Jepang yang mengalahkan iblis (Amerika Serikat) di Onigashima yang merupaka Pearl Harbor.