Nationalgeographic.co.id—Perilaku masturbasi, aktivitas intim yang melibatkan proses menyentuh alat kelamin untuk merangsang diri sendiri, seringkali dianggap hanya dilakukan oleh manusia. Tapi sebenarnya di dunia hewan, banyak spesies yang juga melakukan masturbasi, tetapi sangat umum di antara primata.
Hal tersebut telah menarik perhatian para peneliti untuk memahaminya. Para peneliti merekonstruksi asal evolusi masturbasi primata dan menariknya, mereka menemukan bahwa itu adalah sifat leluhur yang kembali ke nenek moyang semua monyet dan kera.
Masturbasi pada primata berakar dalam pada evolusi, dengan perilaku yang mungkin terjadi setidaknya 40 juta tahun yang lalu, dari nenek moyang semua monyet dan kera, menurut penelitian baru.
Para peneliti studi menemukan bahwa masturbasi adalah sifat kuno pada primata dan berspekulasi bahwa hal itu dapat mendorong keberhasilan reproduksi.
Masturbasi terjadi pada berbagai macam spesies di dunia hewan, dari hewan pengerat hingga reptil, tetapi sangat umum di antara spesies primata, dan terlebih lagi pada primata di penangkaran.
Di permukaan, masturbasi tampaknya bertentangan dengan pewarisan gen. Lagi pula, masturbasi membutuhkan waktu, perhatian, dan energi yang dapat digunakan untuk aktivitas lain yang secara langsung meningkatkan peluang untuk bereproduksi, seperti benar-benar kawin atau mencari makan.
Akibatnya, para ilmuwan di masa lalu menganggap masturbasi pada primata adalah aktivitas menyimpang di dunia hewan, yang dihasilkan oleh stres penangkaran, atau sekadar produk sampingan dari libido yang tinggi, tulis para peneliti dalam penelitian baru tersebut.
Namun, teori-teori ini tidak dapat menjelaskan mengapa primata liar melakukan masturbasi, atau mengapa primata melakukan masturbasi ketika ada pasangan yang bersedia, tulis penulis penelitian.
Untuk memahami mengapa primata terlibat dalam "auto seksualitas" seperti itu, Matilda Brindle, seorang antropolog di University College London, dan rekannya membuat kumpulan data masturbasi primata yang sangat besar menggunakan ratusan publikasi, 150 kuesioner, dan pengamatan dari penjaga kebun binatang dan ahli primata.
Data tersebut mewakili sekitar 38% spesies primata dan 79% genera. Temuan mereka telah diterbitkan 7 Juni 2023 di jurnal Proceedings of the Royal Society B dengan judul "The evolution of masturbation is associated with postcopulatory selection and pathogen avoidance in primates."
Temuan mereka menunjukkan bahwa di dalam spesies primata penangkaran, 74% betina dan 87% jantan melakukan masturbasi. Dalam populasi liar, 35% betina dan 73% jantan menunjukkan perilaku ini.
Tim kemudian menggunakan model komputer untuk memperkirakan berapa lama perilaku tersebut telah menjadi bagian dari repertoar spesies primata.