Nationalgeographic.co.id—Selama lebih dari 150 tahun, misteri artefak setengah lingkaran aneh dari Zaman Batu Prancis telah membingungkan para ilmuwan. Bentuk tersebut terdapat pada ukiran tanduk yang mirip tombak yang mungkin digunakan sebagai proyektil pada masa itu.
Sekarang eksperimen modern yang menyelidiki artefak ini mungkin telah mengungkapkan misteri artefak setengah lingkaran tersebut. Mereka kemungkinan besar dibuat untuk menjadi pegangan jari orang-orang zaman Paleolitik untuk menjadikannya seperti tombak, menurut temuan mereka.
Hasil penelitian baru tersebut telah dijelakan di jurnal Paleolithic Archaeology belum lama ini. Makalah tersebut diterbitkan dengan judul "Exploring the Possible Function of Paleolithic Open Rings as Spearthrower Finger Loops."
Penemuan itu dilakukan dengan menggunakan perangkat serupa berbentuk bulan sabit untuk melemparkan proyektil seperti anak panah ke sasaran panahan.
Keberhasilan uji coba ini menunjukkan bahwa benda-benda tersebut pernah dipasang pada pelempar tombak kayu yang sekarang sudah lapuk. Senjata tersebut terbuat dari tanduk rusa dan disebut "open rings".
Senjata yang juga dikenal sebagai atlatl itu, digunakan untuk melempar anak panah besar dengan kecepatan tinggi.
Meskipun penemuan tersebut belum diverifikasi dengan menemukan atlatl Paleolitik dengan sepasang cincin terbuka, "sebagian besar kami telah meyakinkan diri kami sendiri," kata rekan penulis studi Justin Garnett.
Garnett adalah seorang mahasiswa doktoral di bidang arkeologi di University of Kansas yang melakukan penelitian dengan rekan penulis Frederic Sellet, yang juga seorang arkeolog di universitas.
"Cincin itu berasal dari jenis situs di mana perawatan gigi akan dilakukan, dan mereka terlihat seperti lingkaran jari dan berfungsi dengan baik sebagai lingkaran jari," kata Garnett kepada Live Science melalui email.
Lingkaran jari pada artefak tersebut artinya, lubang tersebut digunakan sebagai tempat memasukan jari. Dengan kemungkinan tersebut, menurut mereka, misteri artefak setengah lingkaran pada artefak telah terpecahkan.
"Karena itu, kita harus selalu berhati-hati saat menetapkan fungsi pada artefak prasejarah — selalu ada kemungkinan kita salah."