Situasi di pulau itu berkabut dan bising suara tembakan artileri dari laut. Mereka termakan isu bahwa tentara Jepang yang sulit terlihat, telah melakukan penembakan. Dari sanalah, Kanada dan AS maju untuk menyerang.
Pulau Kiska adalah pulau tidak berpenghuni, dan telah dikosongkan oleh serdadu Kekaisaran Jepang sejak 28 Juli—tiga pekan sebelum invasi Sekutu.
Alasan mereka menarik diri dari Kiska adalah berkaca pada pertempuran di Pulau Attu. Mereka kalah dalam pertempuran sebelumnya, tetapi jumlah korbannya jauh lebih sedikit dibandingkan Sekutu.
Bagi Sekutu, usaha merebut Attu di bulan Juni berhasil, tetapi konyol. Korban nyawa mereka banyak, tetapi justru berhasrat untuk mengusir Kekaisaran Jepang di Pulau Kiska.
Mereka berpikir bahwa serdadu Kekaisaran Jepang bermarkas di Pulau Kiska dan akan mempertahankan pulau itu mati-matian.
Sebab, dalam prinsip militer yang diwariskan sejak era para samurai, tentara Jepang adalah kalangan yang pantang menyerah.
Pada nyatanya, Kekaisaran Jepang lebih memilih mundur dari Kiska agar tidak memakan korban lebih banyak.
Walhasil, Sekutu di Pulau Kiska bertempur di pulau kosong. Pulau ini tidak ada punya sumber daya apa-apa, tetapi usaha merebutnya sangat mubazir sumber daya, bahkan nyawa.
Rupanya, AS dan Kanada saling baku tembak di pulau itu, mengira satu sama lain adalah orang Jepang.
Mereka menyadari saat pertempuran berakhir, tidak ada mayat orang Jepang sama sekali. Setidaknya pertempuran ini memakan 92 nyawa dan 221 tentara luka-luka.
Kebodohan Jepang saat hendak menyerang Midway