Sejarah Perang Salib: Detail dan Kronologi Penjarahan Konstantinopel

By Ricky Jenihansen, Rabu, 14 Juni 2023 | 12:00 WIB
Sejarah Perang Salib Keempat diyakini merupakan puncak persaingan historis Paus dan Kaisar Bizantium. (Public Domain)

Setelah penjarahan akhirnya mereda, Tentara Salib membuat perjanjian Partitio Romaniae, yang telah diputuskan sebelumnya.

Mereka membentuk Kekaisaran Latin dan membagi Kekaisaran Bizantium, termasuk kepada Venesia dan sekutunya.

Orang Venesia merebut tiga per delapan Konstantinopel, pulau Ionia, Kreta, Euboea, Andros, Naxos, dan beberapa titik strategis di sepanjang pantai Laut Marmara.

Dengan demikian, kendali Venesia atas perdagangan Mediterania sekarang hampir total.

Pada 9 Mei 1204 M, Pangeran Baudouin dari Flanders diangkat menjadi Kaisar Latin Konstantinopel pertama (memerintah 1204-1205 M) dan dimahkotai di Hagia Sophia. 

Dia menerima lima per delapan Konstantinopel dan seperempat Kekaisaran termasuk Trakia, barat laut Asia Kecil, dan beberapa pulau Aegean.

Bonifasius dari Montferrat mengambil alih Tesalonika dan membentuk kerajaan baru di sana, termasuk Athena dan Makedonia.

Pada 1205 M, Pangeran Baudouin tertangkap usai pertempuran dengan Bulgaria di Thrace. Dia tewas di penjara Bulgaria.

Kemudian, William I Champlitte dan Geoffrey I Villehardouin mendirikan kerajaan Latin di Peloponnese. Pada saat yang hampir bersamaan, Duke Prancis Othon de la Roche merebut Attica dan Boeotia.

Kekaisaran Bizantium akan didirikan kembali pada tahun 1261 M, meskipun merupakan bayangan dari dirinya yang dulu.

Ketika itu pasukan dari Kekaisaran Nicea, pusat Bizantium dalam pengasingan (1208-1261 M), merebut kembali Konstantinopel.

Kaisar Michael VIII (memerintah 1259-1282 M) kemudian dapat menempatkan kembali tahtanya di istana pendahulunya di Bizantium.