Sejarah Yakuza di Kekaisaran Jepang, Benarkah Berasal dari Samurai?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 15 Juni 2023 | 07:00 WIB
Sejarah yakuza membentang selama lebih dari 300 tahun di Kekaisaran Jepang. Banyak pertanyaan seputar asal-usul mereka. Menilik dari beberapa kemiripan, benarkah yakuza berasal dari kelas samurai? (Suzuki Kinsen)

Ciri lainnya adalah tradisi yubitsume atau pemotongan ruas jari kelingking. Yubitsume dilakukan sebagai permintaan maaf ketika seorang anggota yakuza menentang atau membuat bosnya tidak senang.

Pihak yang bersalah memotong sendi atas jari kelingking kirinya dan menyerahkannya kepada sang pemimpin. Pelanggaran tambahan akan menyebabkan hilangnya sendi lainnya.

Kebiasaan ini berasal dari zaman Tokugawa. Mengapa harus pemotongan jari?

Hilangnya sendi jari membuat cengkeraman pedang gangster lebih lemah. Maka secara teoritis, hal itu membuatnya lebih bergantung pada anggota kelompok lainnya untuk perlindungan. Saat ini, banyak anggota yakuza memakai ujung jari palsu agar tidak mencolok.

Upaya pemerintah Jepang memberantas yakuza

Sindikat yakuza terbesar yang beroperasi saat ini adalah Yamaguchi-gumi. Sindikat itu mencakup sekitar setengah dari semua yakuza aktif di Jepang, yaitu sekitar 8.200 anggota.

Sumiyoshi-kai, yang berasal dari Osaka, memiliki sekitar 4.200 anggota. Dan Inagawa-kai, dari Tokyo dan Yokohama, dengan 3.300 anggota.

Geng terlibat dalam kegiatan kriminal seperti penyelundupan narkoba internasional, perdagangan manusia, dan penyelundupan senjata.

Namun, mereka juga memegang sejumlah besar saham di perusahaan besar yang sah. Bahkan beberapa kelompok memiliki hubungan dekat dengan dunia bisnis Jepang, sektor perbankan, dan real estate.

Pemerintah Jepang telah menindak geng-geng tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Pada Maret 1995, disahkan undang-undang anti-pemerasan baru. Pada 2008, Bursa Efek Osaka membersihkan semua perusahaan terdaftarnya yang memiliki hubungan dengan yakuza.

Sejak 2009, polisi di seluruh negeri telah menangkap bos yakuza dan menutup bisnis yang bekerja sama dengan geng tersebut.

Meskipun polisi melakukan upaya serius untuk menekan aktivitas yakuza di Jepang, tampaknya sindikat tersebut tidak akan hilang sama sekali.

Bagaimanapun, mereka telah bertahan selama lebih dari 300 tahun. Bahkan yakuza terkait erat dengan banyak aspek masyarakat dan budaya Jepang.