Kisah Tragis Peter sang Pertapa Pemimpin Perang Salib Rakyat

By Ricky Jenihansen, Kamis, 22 Juni 2023 | 08:00 WIB
Peter sang Pertapa memimpin Perang Salib Rakyat. (Picasa)

Nationalgegraphic.co.id - Peter the Hermit atau Peter sang Pertapa adalah seorang pengkhotbah miskin di Prancis. Saat Paus Urbanus II menyerukan Perang Salib, Peter sang Pertapa adalah salah satu yang mencamkan kata-kata Paus.

Paus terus menuntut agar orang Kristen, baik kaya maupun miskin, pergi ke Tanah Suci dan mengakhiri Peradaban Islam yang telah bertahan selama berabad-abad di sana.

Sementara itu, Peter sebelumnya telah berziarah ke Tanah Suci sebelumnya. Saat itu, dia ditangkap dan sekarang adalah kesempatannya untuk membalas dendam.

Ironis memang, dan terlepas dari niat Paus yang sengaja menyeru secara khusus kepada para kesatria (yang diminta oleh Alexios), banyak orang Eropa lainnya yang terseret ke dalam Perang Salib.

Peter mulai berkhotbah di seluruh Prancis dan Jerman dan berhasil mengumpulkan pasukan "rakyat" yang terdiri dari dua puluh ribu hingga empat puluh ribu pria, wanita, dan anak-anak.

Menurut World History Encyclopedia, kelompok yang dibentuk Peter menjadi kelompok terbesar pertama yang terlibat dalam Perang Salib. Mereka inilah yang kemudian dikenal dengan "Perang Salib Rakyat".

Sebagian besar dari orang-orang ini adalah petani, atau pekerja miskin, yang mendengarkan pidato bagus Peter tentang keselamatan kekal (pengampunan dosa) dan mengira itu adalah jalan keluar dari kemiskinan dan kelaparan mereka yang terus-menerus.

Peter juga merekrut beberapa kesatria, atau prajurit sungguhan, untuk pasukan Perang Salibnya, tetapi kebanyakan adalah orang biasa. Bahkan ada beberapa tipe kriminal, karena dia menarik orang-orang seperti itu berkat pidato dan khotbahnya yang berapi-api.

Kelompok ini campuran kesatria miskin dan kurus. Kelompok ini dipimpin oleh Peter sang Pertapa dan ksatria Walter the Penniless (Sansavoir).

Kelompok ini berpelengkapan sangat buruk. Mirisnya lagi, mereka tidak memiliki bekal makanan yang cukup dalam perjalanan.

Kelompok ini juga hanya memiliki sedikit teman di sepanjang jalan yang dapat membantu. Sangat sulit dibayangkan bagaimana kelompok Peter dapat bertahan.

Pada musim semi tahun 1096, sebelum pasukan utama Tentara Salib, di bawah kepemimpinan bangsawan, mereka telah berkumpul. Peter dan pasukannya yang aneh lebih dulu berangkat ke Tanah Suci, Yerusalem.