Kisah Tragis Peter sang Pertapa Pemimpin Perang Salib Rakyat

By Ricky Jenihansen, Kamis, 22 Juni 2023 | 08:00 WIB
Peter sang Pertapa memimpin Perang Salib Rakyat. (Picasa)

Kisah tragis dimulai, ribuan orang tewas dalam perjalanan Peter melintasi Eropa hingga ke Asia Kecil. Mirisnya, mereka tewas bukan karena perang dengan Peradaban Islam, tapi karena kekurangan makanan.

Kondisi pasukan Peter diperparah dengan perkelahian dengan penduduk setempat dalam perjalanan mereka, dan penyakit serta kecelakaan biasa yang menyertai perjalanan jauh selama periode ini.

Saat mendekati Konstantinopel, pasukan Peter sang Pertama dengan cepat dimusnahkan oleh Kekaisaran Rum, pejuang sengit yang telah memeluk agama Islam.

Peter kemudian melarikan diri dan bergabung dengan pasukan resmi Perang Salib yang dipimpin bangsawa Eropa.

Ia ambil bagian dalam pengepungan (serangan) dan kemenangan di Antiokhia pada 1098 dan Yerusalem pada 1099.

Peter kemudian kembali ke Prancis tidak lama kemudian, mendirikan sebuah biara (institusi keagamaan) tempat dia meninggal pada tahun 1115.

Pidatonya di Eropa dari tahun 1095 hingga 1096 membantu menyebarkan pesan dan membangkitkan semangat untuk Perang Salib Pertama (1095–99).

Meskipun perannya tidak sepenting dalam menciptakan gerakan Tentara Salib seperti yang dimiliki tradisi dan legenda, dia masih menginspirasi ribuan orang untuk bergabung dan mengabdikan hidup dan harta benda mereka untuk tujuan tersebut.

Pasukan Rakyat Peter sang Pertapa dengan cepat dimusnahkan oleh Kesultanan Rum. (Wallpaper Flare)

Pria Misterius

Peter sang Pertapa lahir sekitar tahun 1050 di Amiens, Prancis. Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awalnya.

Beberapa sejarawan berpikir dia mungkin adalah putra seorang kesatria Norman dan bahwa dia mungkin seorang prajurit sebelum beralih menjadi pengkhotbah.