Ketika Romawi Mengubah Yerusalem Menjadi Kota Penyembah Berhala

By Ricky Jenihansen, Kamis, 22 Juni 2023 | 17:00 WIB
Kekaisaran Romawi mengubah Yerusalem menjadi kota berhala dan memicu pemberontakan Yahudi. (Drive Thru History)

Nationalgeographic.co.id - Tim ilmuwan yang dipimpin arkeolog University of Warsaw belum lama ini telah menemukan koin abad ke-1 di dekat Laut Hitam. Koin tersebut merupakan simbol pemberontakan Yahudi melawan Kekaisaran Romawi yang mengubah kota tua Yerusalem menjadi kota penyembah berhala.

Menurut para arkeolog, koin yang dicetak oleh pemberontak Yahudi itu dibawa oleh tentara Romawi ke kamp militer di Georgia. Para arkeolog kemudian menemukan koin era Romawi di Colchis, di Georgia barat dekat Laut Hitam.

Hasil analisis mengungkapkan bahwa beberapa koin dibawa ke situs tersebut oleh Legio X Fretensis, sebuah unit militer yang ambil bagian dalam memerangi pemberontak Yahudi selama pemberontakan Yahudi pertama.

Namun, tidak mungkin tentara Romawi yang memerangi orang Yahudi adalah orang yang sama yang meninggalkan koin di Colchis. Sebaliknya, koin tersebut kemungkinan besar tetap berada di unit saat tentara baru bergabung.

Koin serupa juga pernah ditemukan para arkeolog di kota tua Yerusalem. Koin tersebut diperkirakan berumur sekitar 1.900 tahun yang lalu di saat yang sama orang-orang Yahudi memberontak melawan Kekaisaran Romawi.

Koin perunggu itu sangat langka, dari 22.000 koin yang ditemukan hanya empat yang berasal dari era pemberontakan. Peristiwa itu dikenal sebagai pemberontakan Bar Kokhba, menurut Donald Tzvi Ariel, kepala Departemen Koin di IAA, dalam sebuah pernyataan.

Pada salah satu sisi koin tergambar anggur dan tulisan "kemerdekaan", sementara di satu sisi lain koin terdapat pohon palem dengan kata "Yerusalem". Koin ini menjadi satu-satunya koin yang tercatat dari pemberontakan dengan tulisan "Jerusalem".

Sisa-sisa benteng Apsaros di Colchis di Georgia barat, tempat para arkeolog menemukan koin era Romawi. (Piotr Jaworski)

Pemberontakan Yahudi pertama melawan Kekaisaran Romawi dimulai sekitar tahun 66 M dan melihat penjarahan Romawi atas Yerusalem dan penghancuran Kuil Kedua pada tahun 70 M.

Pemberontakan berlanjut hingga pengepungan oleh Kekaisaran Romawi di Masada, yang berakhir dengan hampir 1.000 orang Yahudi yang tersisa bunuh diri sekitar tahun 73 atau 74 M, untuk menghindari perbudakan atau kematian di tangan Kekaisaran Romawi.

Tim juga menemukan bahwa, selain koin Romawi yang dibawa Legio X Fretensis, sejumlah besar koin Romawi dibawa ke situs tersebut pada abad pertama dan ketiga M, kemungkinan besar oleh tentara Kekaisaran Romawi.

Apa itu pemberontakan Bar Kokhba?

Ketika pemberontakan dimulai pada tahun 132 M, Yerusalem adalah koloni Romawi. Ketegangan tinggi antara orang-orang Yahudi dan Romawi, dipimpin oleh Kaisar Hadrian (memerintah 117-138 M).

Kaisar Hadrian berencana mengubah Yerusalem menjadi Aelia Capitolina, sebuah kota Romawi yang didedikasikan untuk dewa Jupiter, menurut buku A Short History of the Jewish People: From Legendary Times to Modern Statehood (Macmillan General Reference, 1998).

Pemimpin pemberontakan, Simon bar Kosiba (juga dieja Shimon Ben-Kosiba), dijuluki Bar Kokhba, atau "anak bintang".

Nama itu menunjukkan bahwa dia adalah mesias, seperti yang diambil dari sebuah baris dalam Taurat (Kitab suci orang Yahudi) yang mereferensikan subjek tersebut, tulis Raymond Scheindlin, profesor emeritus sastra Ibrani abad pertengahan, dalam buku tersebut.

Bar Kokhba bertindak seperti raja Yudea dan pemimpin militer, dan mulai mengeluarkan koin, seperti yang baru-baru ini digali di Taman Arkeologi William Davidson.

Koin Bar Kokhba sangat dikenal oleh para arkeolog, kata Ariel dari IAA. Banyak dari koin ini (tidak seperti yang ini) ditemukan di luar Yerusalem, dan masing-masing membantu peneliti memetakan pemberontakan, katanya.

Ketika Kekaisaran Romawi mengubah Yerusalem menjadi kota penyembah berhala, pemberontakan Yahudi membuat koin. (Koby Harati)

Jadi, bagaimana koin ini berakhir di Yerusalem?

"Ada kemungkinan seorang tentara Romawi dari Legiun Kesepuluh menemukan koin itu dalam salah satu pertempuran di seluruh negeri dan membawanya ke kamp mereka di Yerusalem sebagai suvenir," kata para arkeolog dalam sebuah pernyataan.

Koin-koin ini biasanya menampilkan fasad Kuil, (orang Romawi menghancurkan Kuil Kedua pada tahun 70 M), serta simbol-simbol yang terkait dengan kuil, seperti terompet, kecapi, cabang palem, dan amphorae (kendi tanah liat), menurut Perpustakaan Virtual Yahudi.

Koin yang dicetak itu biasanya bertuliskan "Untuk Kebebasan Yerusalem", menurut Perpustakaan Virtual Yahudi. Koin tersebut dianggap sebagai pemberontakan karena koin-koin ini dicetak di atas koin Romawi.

Terlepas dari efeknya, pemberontak Bar Kokhba tidak dapat menembus batas-batas Yerusalem kuno. Bar Kokhba terbunuh pada tahun 135, tetapi pemberontakan itu sendiri berlangsung hampir lima tahun. Meski begitu, Bar Kokhba menjadi pahlawan sejarah

Setelah Kekaisaran Romawi menumpas pemberontakan, mereka melancarkan teror terhadap orang Yahudi di Yudea. Orang Romawi mendeportasi orang Yahudi ke sana, mengirim banyak dari mereka ke utara ke Galilea dan menjual yang lain sebagai budak.

Begitu banyak tawanan dijual, sehingga dikatakan bahwa harga seorang budak setara dengan harga seekor kuda, tulis Scheindlin.

"Yerusalem secara definitif berubah menjadi kota penyembah berhala, dengan patung Hadrian dan mungkin sebuah kuil Jupiter Capitolinus di tengahnya. "Orang Yahudi bahkan dilarang memasukinya," tulis Scheindlin.