Nationalgeographic.co.id—Eos adalah dewi fajar dalam mitologi Yunani. Ia adalah putri dari Titans Hyperion dan Theia dan adik dari Helios (matahari) dan Selene (bulan).
Dikutuk oleh Aphrodite untuk jatuh cinta terus-menerus, Eos memiliki banyak hubungan cinta dengan manusia. Ironisnya, sebagian besar kisah cintanya berakhir tragis. Eos digambarkan sebagai dewi bercahaya dengan rambut lembut, lengan dan jari kemerahan.
Asal-usul Eos dalam mitologi Yunani
Seperti disebutkan dalam Teogoni Hesiod, Eos adalah putri dari Titans Hyperion dan Theia, saudara perempuan dari Helios (matahari) dan Selene (bulan), dan cucu dari Uranus (surga) dan Gaia (bumi).
Dalam mitologi Yunani, Eos pertama kali menikah dengan Astraeus, seorang Titan dan dewa senja. Bersama-sama mereka memiliki empat Anemoi (dewa angin): Boreas (Angin Utara), Zephyrus (Angin Barat), Notus (Angin Selatan), dan Eurus (Angin Timur).
“Eos juga ibu dari Memnon, raja Ethiopia yang berperang di Perang Troya,” tulis Liana Miate di laman World History Encyclopedia.
Aktivitas sang dewi fajar
Sebagai dewi fajar dalam mitologi Yunani, setiap pagi Eos bangun pagi-pagi dari dipannya di timur. Ia mengenakan mantel berwarna jingga dan mengikat keempat kudanya ke keretanya.
Lalu dia menunggang kuda di depan saudara laki-lakinya Helios, dewa matahari. Keduanya mengumumkan datangnya hari kepada manusia dan dewa.
Eos dikatakan pernah tinggal di sebuah istana di pulau dewi Circe (keponakannya) di Timur Jauh, di mana terdapat tempat khusus untuk tarian dan nyanyiannya.
Kutukan Aphrodite pada Eos dalam mitologi Yunani
Ares terpikat oleh kecantikan Eos dan keduanya pun memiliki hubungan asmara. Aphrodite sangat marah menemukan Ares dan Eos bersama. Ia pun mengutuknya.