Sejarah Perang Salib Ketiga: Pertempuran Arsuf dan Perjanjian Damai

By Ricky Jenihansen, Selasa, 4 Juli 2023 | 08:00 WIB
Pertempuran Arsuf adalah sejarang Perang Salib ketiga yang paling penting, sebelum pasukan salib menyerah. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.idSejarah Perang Salib ketiga memang dikenal sebagai perang raja karena dipimpin 3 raja besar Eropa. 

Namun, setelah kematian Frederick I Barbarosa dalam sejarah Perang Salib ketiga, Pasukan Salib juga akan kehilangan Philip II dari Prancis.

Jadi, dari tiga raja paling berpengaruh di Eropa saat itu, Pasukan Salib dalam sejarah Perang Salib ketiga akhirnya hanya memiliki satu raja.

Nama raja itu adalah Richard the Lionhearted dari Inggris, menurut catatan World History Encyclopedia.

Tetap saja, Richard mungkin adalah jenderal terhebat di generasinya. Meskipun mengalami kemunduran, perjalanan sejarah Perang Salib ketiga dimulai dengan baik.

Pasukan Salib selanjutnya mengarahkan pandangannya ke Jaffa, pelabuhan vital yang memasok Yerusalem.

Namun, dalam perjalanan mereka ke sana langsung berhadapan dengan Salahudin al-ayyubi atau yang dikenal dengan Saladin.

Saladin memutuskan untuk menghadapi mereka secara langsung di lapangan terbuka.

Keputusan itu setelah beberapa hari taktik melecehkan yang tidak efektif pada pasukan salib.

Pada tanggal 7 September 1191 M, di dataran Arsuf, pasukan Muslim dan pasukan salib bentrok dalam pertempuran Arsuf yang sengit.

Pasukan Salib dengan hati-hati menyusuri pantai, sehingga mereka hanya menyisakan satu sisi yang masih terbuka.

Pemanah berkuda dan infanteri Muslim, serta pembawa tombak infanteri, menyerang infanteri Pasukan Salib yang berbaris. Mereka membentuk blok pelindung di sekitar unit kavaleri berat.