Di sana, penderita kusta hidup tidak dalam isolasi total, tetapi dengan kebebasan tertentu. Seperti berada di luar daerah sibuk berarti mereka tidak diasingkan ke sel atau pulau, tetapi dapat menikmati ruang yang tersedia di lingkungan pedesaan mereka.
Beberapa penderita kusta tunduk pada aturan manajemen yang ketat, membatasi penghuninya pada rutinitas tertentu dan hidup selibat. Mereka yang melanggar aturan bisa mendapatkan hukuman yang keras.
Kusta pertama yang diketahui di Inggris diperkirakan adalah St Mary Magdelen di Hampshire. Penggalian arkeologi di sana mengungkapkan sisa-sisa yang menunjukkan tanda-tanda penyakit kusta.
Kehidupan di St Mary Magdalene, seperti di leprosaria lainnya, akan berputar di sekitar doa dan pengabdian spiritual. Ada bukti bahwa kusta menerima sumbangan amal dari anggota masyarakat, sedangkan penderita kusta akan menerima sedekah dari masyarakat setempat.
Reaksi terhadap kusta sangat kompleks dan bervariasi pada sejarah abad pertengahan. Beberapa, misalnya, memandang penyakit kusta sebagai hukuman ilahi atas dosa, yang dikenal sebagai 'kematian yang hidup'.
Diabaikan karena sudah meninggal, penderita kusta bisa dikuburkan dan harta bendanya diwariskan kepada kerabatnya.
Namun, yang lain membandingkan penderitaan penderita kusta dengan api penyucian di Bumi, yang berarti penderita akan melewati api penyucian setelah kematian dan langsung pergi ke surga. Hal ini membuat mereka yang menderita kusta, beberapa percaya lebih dekat dengan Tuhan, dan karenanya layak menjadi subjek kebajikan, bahkan penghormatan.
Leprosaria mendorong hidup bersih, makanan segar—sering ditanam di lokasi—dan hubungan dengan alam. Diperkirakan banyak leprosari memiliki kebun yang bisa dirawat oleh penghuninya
Selain itu, jauh dari dikucilkan dari masyarakat, penderita kusta mendapat kunjungan dari anggota keluarga dan teman.
Ada bukti bahwa pada abad ke-14, kusta mulai dihuni oleh mereka yang tidak benar-benar menderita kusta. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan diagnosis, tetapi mungkin juga hanya karena leprosaria dianggap sebagai tempat yang layak disebut rumah—khususnya bagi orang miskin atau melarat.
Wabah Black Death atau Kematian Hitam di Sejarah Abad Pertengahan
Pada pertengahan abad ke-14, Kematian Hitam merajalela di seluruh Eropa abad pertengahan, menghancurkan populasi dan membunuh jutaan orang.
Setelah wabah terburuk, masyarakat abad pertengahan lebih peduli tentang penularan dan penyakit. Hal ini mengakibatkan perlakuan yang lebih keras terhadap penderita kusta.
Dalam menghadapi pengawasan dan stigma, penderita kusta terpaksa diisolasi lebih ketat dan tunduk pada pembatasan sosial, bahkan pelecehan dan korupsi.
Prevalensi kusta di Eropa mulai berkurang, memaksa beberapa leprosaria ditutup atau dialihkan menjadi rumah sakit umum dalam sejarah abad pertengahan.