Menilik Romantisisme: Merayakan Perasaan dan Menghadirkan Keindahan

By Tri Wahyu Prasetyo, Sabtu, 15 Juli 2023 | 08:00 WIB
(Tate)

Di Prancis, Eugene Delacroix adalah pemimpin seni Romantik, yang melukiskan subjek-subjek yang berani, heroik, dan megah.

Menurut Shelley Esaak, pada laman ThougthCo., Lukisan-lukisan dari periode Romantis adalah bubuk emosional. “Para seniman mengekspresikan sebanyak mungkin perasaan dan gairah yang dapat dimuat ke dalam kanvas.”

Dalam Romantisisme, menurut Shelley, sebuah pemandangan harus membangkitkan suasana hati, sebuah adegan kerumunan harus menunjukkan ekspresi di setiap wajah.

“Lukisan binatang harus menggambarkan beberapa sifat, terutama yang megah, dari binatang tersebut,” imbuhnya.

Hanya dengan sentuhan-sentuhan kecil, atmosfer kepolosan, kegilaan, kebajikan, kesepian, altruisme, atau keserakahan, dapat digambarkan oleh para seniman Romantisisme.

Romantisisme sebagai Gaya Musik dan Opera

Ludwig Beethoven. (HISFU)

Komponis Jerman, Ludwig Beethoven, adalah salah satu orang pertama yang mengeksplorasi gaya musik Romantik. Beethoven dianggap telah menjembatani antara periode klasik dan Romantik.

Beethoven mulai menulis karya-karya yang jauh lebih luas dan ambisius. Ia juga menantang dan menjauh dari aturan-aturan ketat yang dibuat oleh komposer seperti Mozart dan Haydn.

Ia berfokus pada ekspresi drama dan emosi yang kuat. Dengan suara-suara baru yang berani dan eksperimental, ia menciptakan beberapa melodi yang paling ikonik sepanjang masa.

Sonata piano dan simfoni orkestra Beethoven kemudian memengaruhi banyak generasi komposer setelahnya, termasuk Franz Schubert, Robert Schumann, dan Felix Mendelssohn.

Dalam seni opera, Era Romantik sering dianggap sebagai “zaman keemasan” di sebagian besar wilayah di Eropa. Meskipun sudah ada sejak periode barok, opera benar-benar melejit pada abad ke-19.