Sementara sebagian besar mamalia tinggal di darat, beberapa (mulai sekitar 250 juta tahun yang lalu) kembali ke air. Mereka mengembangkan adaptasi yang memungkinkan mereka memanfaatkan habitat ini.
Peralihan ke darat hanya terjadi sekali, namun peralihan kembali ke air telah terjadi berulang kali. Akibatnya, para peneliti mempertanyakan apakah mamalia akuatik dapat beradaptasi kembali ke kehidupan darat, dan jika tidak, mengapa?
Dalam penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B belum lama ini, para peneliti mempelajari lebih dari 5.600 spesies mamalia untuk menyelidiki pertanyaan ini.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dengan judul "Dollo meets Bergmann: morphological evolution in secondary aquatic mammals" dan merupakan jurnal akses terbuka.
Para peneliti menemukan bahwa perpindahan dari darat ke air kemungkinan besar "tidak dapat diubah".
Gagasan bahwa evolusi tidak dapat dibalik pertama kali dikemukakan oleh ahli paleontologi Belgia Louis Dollo pada abad ke-19.
Prinsipnya, menyatakan bahwa sekali sifat kompleks hilang dalam garis keturunan dari waktu ke waktu, tidak mungkin muncul kembali pada generasi berikutnya. Prinsip tersebut yang dikenal sebagai hukum Dollo.
Untuk menguji gagasan ini pada mamalia, para peneliti membagi ribuan spesies ke dalam empat kategori. Yaitu, spesies yang sepenuhnya terestrial, spesies dengan beberapa adaptasi akuatik tetapi masih bergerak di darat.
Kemudian spesies dengan gerak terbatas di darat, dan kelompok yang sepenuhnya akuatik, seperti lumba-lumba.
Model peneliti memeriksa hubungan evolusi antara spesies dengan cabang yang menunjukkan nenek moyang yang sama.
Dengan membandingkan sifat-sifat di antara spesies-spesies ini, para peneliti membuat model yang memperkirakan kemungkinan berkembangnya sifat-sifat tertentu.