Sejarah Maraton, Ternyata Berasal dari Pertempuran Darah Yunani-Persia

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 22 Juli 2023 | 14:03 WIB
Sejarah maraton berasal dari peristiwa berdarah 'Battle of Marathon atau Pertempuran Marathon' antara Yunani melawan Persia. (History)

Nationalgeographic.co.id—Maraton adalah aktivitas olahraga yang sangat populer di zaman sekarang. Nyatanya, sejarah maraton berasal dari peristiwa berdarah antara Yunani melawan Persia.

Maratahon adalah salah satu nama kota di Yunani. Kisah ini berawal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Dia dikirim dari medan perang Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa Persia telah dikalahkan dalam Pertempuran Maraton, yang terjadi pada bulan Agustus atau September 490 SM.

Pertempuran Yunani

Sejarah Pertempuran Maraton pada tahun 490 SM adalah bagian dari invasi Persia pertama ke Yunani.

Pertempuran itu terjadi di dataran Marathon di Attica timur laut dan menandai pukulan pertama dari Perang Yunani-Persia.

Dengan Persia mendekati ibu kota Yunani, jenderal Athena Miltiades mengambil alih komando pasukan yang berkumpul dengan tergesa-gesa.

Miltiades melemahkan pusat kekuatannya yang kalah jumlah untuk memperkuat sayapnya, menyebabkan kebingungan di antara pasukan Persia yang menyerang. 

Strateginya menang atas kekuatan Persia, dan kemenangan "orang Marathon" menangkap imajinasi kolektif orang Yunani.

Kisah pembawa pesan Pheidippides yang berlari sejauh 25 mil ke Athena untuk menyampaikan berita kekalahan Persia mengilhami penciptaan maraton modern.

Penyebab Pertempuran Marathon

Pertempuran Maraton terjadi karena Tentara Persia ingin mengalahkan negara-kota Yunani yang mendukung pemberontakan di Ionia, bagian dari Turki modern, melawan Kekaisaran Persia.

Pertemuan pertama di daratan Yunani antara Timur (Persia) dan Barat (Yunani) terjadi pada bulan Agustus atau September tahun 490 SM, di dataran pantai kecil Marathon, 26 mil timur laut Athena.

Pasukan ekspedisi Darius I Persia tidak besar, mungkin berjumlah di bawah 30.000.

Dipimpin oleh jenderal Hippias, Datis dan Artaphernes, Tentara Persia tiba dengan percaya diri setelah menyerbu negara kota Yunani di dekatnya Eretria.

Tidak ada sekutu kecuali Plataean yang bergabung dengan perlawanan Athena yang kurang dari 10.000 tentara, dan beberapa rezim otokratis di Attica. Rezim itu mendukung penjajah dengan harapan menggulingkan demokrasi yang masih muda.

Untuk menghadapi pasukan penyerbu yang lebih besar, komandan tentara Athena Miltiades menipiskan bagian tengah pasukannya dan memperkuat sayap.

Mereka berharap hoplitesnya—prajurit infanteri bersenjata lengkap—dapat bertahan di tengah sementara sayapnya menembus infanteri Persia yang berpakaian lebih ringan. 

Faktanya, pusat Athena pecah. Akan tetapi, mereka bertahan cukup lama untuk mengalahkan sayap Persia. Penyerangan dari belakang telah menyebabkan kepanikan di antara para penyerbu.

Orang Persia menginvasi Yunani lagi pada tahun 480 SM. Di bawah Xerxes I, putra Darius, yang berencana untuk berhasil menaklukkan Yunani di mana ayahnya telah gagal.

Negara-negara kota Yunani bersekutu di bawah Raja Leonidas dari Sparta menahan invasi Persia selama tujuh hari dalam Pertempuran Thermopylae.

Peristiwa ini memberi mereka tempat dalam sejarah untuk pertahanan terakhir tanah air mereka. Akan tetapi, kemenangan awal orang Athena di Battle of Marathon itulah yang paling diingat hari ini.

Kemenangan "orang-orang Marathon" menangkap imajinasi kolektif orang Yunani.

Gundukan pemakaman seremonial dari 192 orang Athena yang legendaris dan orang-orang Plataean yang setia itu didirikan di medan perang. Epigram disusun dan mural panorama dipajang.

Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang Pertempuran Marathon berasal dari catatan sejarawan Herodotus. Dia menulis dalam bukunya Histories tentang hal ini sekitar 50 tahun setelah pertempuran.

Sejarawan Yunani Herodotus, sumber utama Perang Yunani-Persia, menyebut Pheidippides sebagai pembawa pesan yang lari dari Athena ke Sparta.

Ia bertugas untuk meminta bantuan, dan kemudian lari kembali, dengan jarak lebih dari 240 kilometer sekali jalan. 

Penulis terkenal lainnya yang mengabadikan Pertempuran tersebut adalah Robert Browning. Dia menulis puisi "Pheidippides" pada tahun 1879, untuk memperingati larinya prajurit dari Marathon ke Athena.

Ada dua jalan keluar dari medan perang Marathon menuju Athena. Pertama, melewati medan bergunung-gunung ke arah utara yang jaraknya sekitar 34,5 km. Kedua, jalan yang lebih datar tetapi lebih panjang ke arah selatan dengan jarak 40,8 km.

Para pelari kuno mengambil jalan utara yang lebih sulit karena pada saat pertempuran masih terdapat tentara Persia di selatan dataran.

Maraton Pertama

Sejarah maraton yang terorganisasi pertama adalah bagian dari Olimpiade modern pertama pada 1896. 

Michael Bréal, teman pendiri Olimpiade modern Pierre de Coubertin, terinspirasi oleh legenda Battle of Marathon atau Pertempuran Marathon untuk menciptakan perlombaan ketahanan.

Maraton pertama adalah 40 kilometer, atau di bawah 25 mil (dibandingkan dengan hari ini 26,2 mil). Hampir setengah dari peserta harus berhenti karena kelelahan.

Pemenang maraton pertama adalah Spiridon Louis, seorang gembala Yunani yang tidak pernah mengikuti perlombaan kompetitif manapun.

Perjalanan Pheidippides dari Marathon ke Athena juga menginspirasi Boston Marathon pertama pada 19 April 1897.

Boston Marathon adalah maraton tahunan tertua di dunia. Perhelatan ini juga terkenal karena memungkinkan wanita berkompetisi pada 1972. Pada waktu itu maraton Olimpiade pertama untuk wanita tidak diadakan hingga tahun 1984.