Pemakan Ular Kuno di Gunung Athos Mitologi Yunani Ternyata Kisah Nyata

By Ricky Jenihansen, Senin, 24 Juli 2023 | 10:00 WIB
Mitologi Yunani tentang pemakan ular kuno berbisa di Gunung Athos mungkin berasal dari kisah nyata. (Public Domain)

Meski kelihatannya aneh dan absurd, tapi sebenarnya pola makan ular kuno berbisa benar-benar ada dan merupakan kisah nyata di zaman kuno.

Salah satu kegunaan ular berbisa dan dagingnya yang paling penting adalah sebagai penawar racun. Hal ini karena dokter percaya bahwa racun ular itu terkandung di seluruh tubuh.

Oleh karena itu hewan tersebut memiliki penawar gigitannya di dalam tubuhnya sendiri. Dengan memakan ular kuno berbisa, mereka bisa mendapatkan penawar dari nutrisinya.

Namun belakangan, banyak dokter yang terinspirasi oleh cerita Pliny tentang orang-orang berumur panjang yang mempraktekkan diet viperine (Pelasgian dan Etiopia). Diet ini menggunakan daging hewan untuk menyembuhkan daripada mencegah.

Misalnya, Galen, di antara dokter terpenting dalam sejarah, menggunakan anggur yang diresapi daging ular viper untuk mengobati penyakit seperti kusta dan kaki gajah.

Kemudian, ada juga Dioscorides Pedanius, seorang dokter dan ahli botani Yunani, juga menggunakan viper yang dimasak dengan cuka dan anggur untuk mengobati penyakit ginjal.

Singkatnya, ular berbisa sangat banyak digunakan dalam pengobatan kuno. Sedemikian rupa sehingga itu juga termasuk bahan utama Theriaca.

Theriaca

Obat ini mengambil namanya dari kata Yunani kuno “θηριον” (thirìon), yang berarti binatang berbisa. Nama itu diberikan justru karena adanya daging ular viper di dalam resepnya.

Resep itu diberikan untuk menyembuhkan banyak penyakit dan mengandung lebih dari 40 ramuan, termasuk opium, yang berasal dari kota Thebes.

Resep itu dibuat oleh dokter Kreta Andromachus, yang memasukkan daging ular berbisa ke dalam campuran ramuan yang digunakan.

Nero, kaisar Romawi, menugaskan pembuatan penawar ini. Ia memerintahkan itu karena dia telah kehilangan banyak orang selama pertempuran laut melawan Hannibal.

Nyatanya, setelah itu dia juga memerintahkan anak buahnya untuk melemparkan guci berisi ular berbisa ke kapal Romawi. Akibatnya, ular itu membunuh para prajurit, berkat racun ular berbisa.

Oleh karena itu, kita melihat betapa terjalinnya kisah nyata "pemakan ular kuno berbisa". Kita tidak dapat memastikan bahwa penduduk kuno Gunung Athos adalah ahli yang mendalam tentang khasiat penyembuhan dari daging ular viper.

Bukan pula karena pola makan ular viper yang membuat populasi ini berumur panjang.

Namun demikian, legenda kisah nyata yang dilaporkan oleh Pliny the Elder ini menemukan korespondensi dalam tulisan kuno lainnya.

Yang penting adalah selalu berusaha menemukan poin dan contoh tersembunyi dalam sejarah kita. Untuk mendekati kebenaran melalui masa lalu kita. Karena kita adalah apa yang biasa kita makan.