Pada tahun 272 Masehi, Kaisar Aurelianus merayakan kemenangannya. Ia mengarak para tawanannya—Ratu Zenobia dan Kaisar Gallic Tetricus—sebagai bukti dari kesuksesan besar kaisar.
Lewat prosesi itu, ia ingin menunjukkan tentang penyatuan kembali Kekaisaran Romawi dan pemulihan dunia Romawi.
Pilar kemenangan: propaganda yang diukir di atas batu
Di sepanjang gapura kemenangan, orang Romawi membangun monumen besar lainnya. Salah satunya adalah pilar kemenangan. Pilar ini berfungsi sebagai elemen propaganda kekaisaran yang kuat.
Pilar yang paling terkenal untuk memperingati penaklukan ini tidak diragukan lagi adalah kolom Trajan. Pilar setinggi 38 meter ini merayakan penaklukan Kaisar Trajan atas Dacia.
Namun, pilar itu lebih dari sekadar monumen belaka. Kolom Trajan adalah simbol yang mencolok dari Kekaisaran Romawi di puncak kejayaannya.
Bak film kuno, Kolom Trajan menceritakan kisah perang, kemenangan, dan propaganda. Pilar tersebut memberi tahu kita soal Kekaisaran Romawi dari sisi yang indah dan hebat. Kisah di kolom menghadirkan Trajan dan pasukannya sebagai pahlawan.
Sang kaisar membawa kemenangan dan kejayaan bagi Romawi. Selain itu, Romawi juga membawa peradaban bagi kaum barbar di sisi lain Sungai Danubian.
Lengkungan kemenangan jadi saksi abadi penaklukan Kekaisaran Romawi
Prosesi kemenangan adalah tontonan bagi rakyat. Pawai itu menjadi pertunjukan kekuasaan dan kemuliaan Roma dan pemimpinnya yang mewah. Namun sayangnya, prosesi itu tidak berlangsung selamanya.
Untuk terus mengingat kemenangan, orang Romawi membangun monumen megah sebagai saksi permanen kemenangan besar. Struktur yang paling terkenal adalah gapura kemenangan.