Kekalahan Apophis dalam The Book of Gates mewakili kemenangan ketertiban atas kekacauan, dan menyoroti pentingnya para dewa dalam melindungi alam semesta dari kekuatan kegelapan.
Hal itu juga menekankan peran almarhum dalam pertempuran ini, dan keyakinan bahwa mereka dapat membantu para dewa dalam menjaga keseimbangan alam semesta.
Kisah kekalahan Apophis hanyalah salah satu contoh dari sekian banyak ritual dan kepercayaan yang digunakan orang Mesir kuno untuk melindungi diri dari kekuatan jahat yang mengancam dunia mereka.
Penampilan
Apophis secara harfiah adalah ular raksasa, itulah sebabnya dia mendapat julukan seperti kadal jahat atau ular dari Sungai Nil. Ada beberapa cerita tentang detail penampilannya. Misalnya, ada legenda yang menyebutkan panjang tubuhnya hampir 15 meter.
Cerita lain mengatakan bahwa kepalanya terbuat dari batu api, sejenis batu yang keras dan tajam. Nama lain Apophis adalah Apep, mungkin berasal dari kata Mesir lain yang berarti "meluncur". Arti kata tersebut juga bisa merujuk untuk dimuntahkan, yang akan tepat mengingat bahwa Apophis dikenal dijauhi dan disingkirkan di mitologi Mesir kuno.