Perubahan Iklim Akan Menyebabkan Amerika Mengalami Kekeringan Parah

By Ricky Jenihansen, Minggu, 6 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Perubahan iklim telah menimbulkan ancaman kekeringan global. Amerika Serikat diperkirakan akan menghadapi kekeringan parah dan kegersangan yang lebih parah akibat perubahan iklim. (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id—Amerika Serikat diperkirakan akan menghadapi kekeringan parah dan kegersangan yang lebih parah akibat perubahan iklim. Dalam 50 tahun ke depan, banyak cekungan air tawar akan berjuang untuk memenuhi kebutuhan air penduduk.

Kekeringan parah dan kegersangan akibat perubahan iklim itu akan memengaruhi manusia dan sistem alam tempat mereka bergantung, terutama di negara bagian barat Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, kegersangan yang lebih luas akan menyebabkan perubahan iklim yang lebih ekstrem, tanah yang lebih kering, dan tekanan yang lebih besar pada produksi pertanian dan ekosistem.

Kemudian pasokan air dapat menurun hingga sepertiganya pada tahun 2071, bahkan ketika populasi menjamur menjadi 404 juta pada tahun 2050, dibandingkan dengan 334 juta saat ini.

Namun apakah Amerika akan kehabisan air?

Jawaban sederhananya adalah tidak — tetapi air tawar tidak selalu tersedia di mana dan kapan pun manusia membutuhkannya.

Air terus bersirkulasi antara permukaan bumi dan atmosfer. Perubahan iklim mengintensifkan siklus ini. Saat suhu udara meningkat, lebih banyak air menguap ke udara, menyebabkan lebih banyak curah hujan.

"Masalahnya bukan tentang kehabisan air, ini tentang memiliki air di tempat yang tepat," kata Lis Mullin Bernhardt, pakar ekosistem di Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), kepada Live Science.

Kekurangan air paling parah terjadi di Amerika Barat Daya, terutama di dekat Cekungan Sungai Colorado. Wilayah tersebut telah menyediakan satu-satunya pasokan air berkelanjutan yang besar bagi lebih dari 40 juta orang di tujuh negara bagian AS.

"Bagian negara itu adalah keranjang makanan tidak hanya AS tetapi banyak bagian dunia," kata Bernhardt.

Perubahan iklim telah membuat kawasan ini semakin gersang, tetapi situasinya telah diperburuk oleh penggunaan sumber daya air yang berlebihan secara kronis.

Sumber daya air digunakan untuk tujuan pertanian, yang menimbulkan "ketegangan luar biasa" pada danau, sungai, dan waduk.